Pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok Semarang Masih Terkendala Pembebasan Lahan
Pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok masih terkendala pembebasan lahan lantaran tersisa enam hunian di sepanjang lahan yang akan dibangun jalan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: suharno
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok kini masih terkendala pembebasan lahan.
Hingga kini, masih tersisa enam hunian di sepanjang lahan yang akan dibangun sebagai jalan dan median.
Satu di antaranya lahan milik Ahmad Suhaili yang digunakan sebagai rumah toko.
Awalnya, lahan miliknya diberi kompensasi dana pengganti sebesar Rp 688 juta.
Menurutnya, kompensasi tersebut tidak sebanding dengan lahan yang dia miliki.
Lalu, dia mengajukan persidangan ke Pengadilan Negeri Semarang. Dari hasil persidangan, kompensasi naik menjadi Rp 700 juta.
"Saya bersedia saja untuk pindah tapi kalau Rp 700 saya rugi. Material tidak dihargai. Padahal, Presiden Jokowi selalu mengatakan bahwa tidak akan memberi ganti rugi tetapi ganti untung," tegasnya, Selasa (26/3/2019).
• PSIS Semarang Gelar Cross Country Seri Ketiga di Bandungan, Rutenya Lebih Panjang
Dia melanjutkan, saat ini tengah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), tetapi sudah tiga bulan ini belum ada proses lanjutan. Hingga saat ini, dia pun enggan meninggalkan toko tersebut.
Dia meminta dana kompensasi pembebasan lahan sebesar Rp 2 miliar.
"Saya mengajukan ganti fisik Rp 1 miliar dan non fisik Rp 1 miliar. Toko ini penghasilan sehari berapa, masalah kerja saya di toko tidak dihargai. Saya sudah punya toko ini hampir 40 tahun," tandasnya.
Dikatakannya, upaya-upaya ini dilakukan lantaran pembangunan jalan dan median jalan tidak sesuai dengan detail engineering desain (DED) yang telah ditetapkan.
Pada DED awal, pembangunan jalan selebar 20 meter, yang mana 10 meter sisi barat dan 10 meter sisi timur. Namun, pada pelaksanaanya pembangunan jalan dilakukan di sisi barat saja.
"Andaikan 10 meter ke barat dan 10 meter ke timur, saya yakin toko saya masih bisa berjualan," ujar Suhaili.
• UNBK Hari Kedua di SMKN 7 Semarang Sempat Molor 5 Menit
Selain itu, menurutnya, proyek Kampung Bahari Tambaklorok juga dilakukan secara spontan yakni pembongkaran dilakukan bersamaan dengan pembangunan.
"Seharusnya pembongkaran dulu baru dibangun tapi ini dilakukan secara bersamaan," katanya.