Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Ungkapkan Niatnya untuk Mundur, Terungkap Sumber Kekecewaannya
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, belakangan ini kerap melontarkan kekecewaannya pada warga Sumut
TRIBUNJATENG.COM - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, belakangan ini kerap melontarkan kekecewaannya pada warga Sumut.
Di antaranya saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2020 dan Peresmian Kantor PWI Sumut.
Di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2020, amarah Edy memuncak gara-gara sejumlah Bupati dan Wali Kota tidak hadir langsung, melainkan diwakilkan.
Bahkan karena tidak hadirnya para kepala daerah tersebut, Edy Rahmayadi sempat ingin meminta Musrenbang ini diulangi kembali.
"Kalau diwakili semua, dibubarkan saja Musrenbang ini, seperti ecek-ecek. Forkopimda diwakili, saya pun kalau diwakili, ajudan saja yang mewakili."
"Yang tidak diwakili masuk surga," ujar Edy Rahmayadi, di atas panggung aula, Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Jumat (12/4/2019) lalu.
• Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip Kena OTT KPK, Ditangkap saat Akan Berangkat Kunjungan Kerja
• Lambe Turah Miliki 20 Karyawan, Sang Pemilik asal Semarang Kerap Dapat Ancaman
• Gara-gara Pilpres, Cak Nun Didatangi 7 Orang dari Mabes Polri Membicarakan Hal Ini
• PA 212 Gelar Ijtima Ulama Jilid Tiga Besok, Disebut Akan Bahas Kecurangan Pemilu
Dari sejumlah lembaga daerah atau peserta Musrenbang, hanya sebagian yang menghadiri kegiatan tahunan tersebut.
Sedangkan lainnya hanya diwakili.
Karena itu, Edy pun kecewa dan minta agar Musrenbang tersebut dibubarkan saja.
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, masing-masing menterinya tidak hadir.
Diwakilkan oleh inspektur jenderal dan deputi.
Bupati dan wali kota cuma sedikit yang hadir.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga demikian.
Bahkan anggota DPRD Sumut hanya hitungan jari.
Rektor selaku akademisi, tak seberapa.