Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dua Mahasiswi Universitas Muria Kudus Buat Media Pembelajaran Matematika untuk Tunanetra

Buah karya dari keduanya berupa Brama, akronim dari Braille Mathematic, bisa memudahkan tunanetra untuk belajar matematika.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
Siswa SLB Negeri Purwosari Kudus belajar matematika dengan media Brama yang dibuat oleh dua mahasiswi UMK, Jumat (19/7/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Dua mahasiswi Universitas Muria Kudus (UMK) patut diacungi jempol.

Buah karya dari keduanya berupa Brama, akronim dari Braille Mathematic, bisa memudahkan tunanetra untuk belajar matematika.

Dua mahasiswi tersebut yaitu Indah Yuni Puspita Sari dan Arinda Pratiwi Sukma.

Keduanya masih duduk di bangku semester 6 Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Masih minimnya media pembelajaran untuk penyandang tunanetra, sehingga menumbuhkan ide bagi keduanya untuk membuat hal baru dalam media pembelajaran matematika.

Dengan media tersebut, penyandang tunanetra lebih terbantu untuk sekadar belajar berhitung.

Ojek ASI Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar Raih Penghargaan Top 99 Kemenpan RB

Alatnya cukup sederhana. Hanya berupa kotak kayu berisi potongan kayu yang sudah dirancang lengkap dengan angka braille, penyandang tunanetra bisa dengan sesukanya memilah angka yang disuka untuk ditambah atau dikurangkan.

Media pembelajaran tersebut juga bisa digunakan untuk belajar mengalikan dan membagi angka.

Dengan media Brama, rupanya penyandang tunanetra bisa lebih mudah belajar berhitung.

Misalnya saja yaitu Sania Alfi Novita. Siswi kelas 9 Sekolah Luar Biasa Negeri Purwosari Kudus itu mencoba alat tersebut, Jumat (19/7/2019).

Dengan didampingi oleh tiga kawannya sesama tunanetra, mereka belajar berhitung dengan mengidentifikasi angka braille.

Angka yang ada pada kota kecil itu diurutkan, kemudian terserah apakah mereka ingin mengalikan atau menjumlahkan. Kemudian mereka menghitung hasilnya.

“Dengan alat ini bisa lebih terbantu belajar matematikanya. Sebelumnya sudah belajar matematika, cuma tidak semudah ini caranya, karena ini menggunakan alat yang lebih mudah dipahami,” kata Sania.

Dalam mengidentifikasi angka, katanya, dia juga lebih mudah. Karena rancangan angka braille yang ada pada kotak kayu kecil itu dibuat jauh lebih timbul.

“Mudah membedakan angka 1 sampai 9 dan angka 0,” jelasnya.

Rio Haryanto Bersama Manajemen Toyota Astra Motor Jajal Performa Mobil Listrik PHEV

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved