Kisah Pilu Pemerkosaan Sum yang Melegenda, Ia Diculik, Digilir Anak Pejabat, Lalu Jadi Tersangka
Hari itu yang menurut penanggalan jawa adalah Senin Pahing, Sum Kuning selesai menjajakan telur ke sejumlah pelanggannya dan bergegas untuk pulang
Sum Kuning kemudian diperiksa oleh Polisi. Disebutkan Kamadjaja, Polisi datang ke RS Bethesda, tempat Sum Kuning dirawat saat itu, ini didasari berita di surat kabar.
Pemeriksaan kemudian dilanjutkan setelah Sum Kuning keluar dari RS yang saat ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kota Yogyakarta ini.
Tragis, justru Sum Kuning yang ditekan dan disalahkan dalam hal ini, ia dituduh membuat laporan palsu dan mencemarkan nama baik kepolisian. Cerita versi polisi pun muncul.
Di bawah tekanan
Sum Kuning diperiksa di bawah ancaman, salah satunya ancaman akan disetrum listrik. Tidak hanya itu dituduhkan pula bahwa Sum Kuning adalah anggota PKI dan menjadi pengikut Gerwani, organisasi dibawah PKI.
Kamadjaja mengisahkan, Sum diarahkan untuk mengakui penculikan dan pemerkosaan adalah hal yang tidak terjadi, dan ada cerita lain yang dialami seperti dipaksa membenarkan cerita versi polisi bahwa ia tidak diperkosa namun berhubungan badan dengan seorang tukang bakso.
Sum Kuning kemudian menjalani persidangan pertama pada 16 November 1970 di Pengadilan Negeri Yogyakarta, persidangan dilakukan tertutup.
Persidangan terbuka baru dilakukan pada persidangan keempat. Jaksa Adi Waluyo saat itu menuntut Sum dengan hukuman tiga bulan dengan masa percobaan selama setahun.
Namun, keputusan majelis hakim berbeda dengan tuntutan jaksa. Majelis hakim yang diketuai L Moeljatmo memutuskan Sum Kuning bebas dari segala tuduhan.
"Seketika bagaikan meledaklah para pengunjung menyambut keputusan itu dengan gemuruh, tepuk tangan, sorak sorai diiringi oleh serbuan mereka memberi selamat kepada Sum Kuning, tim pembela dan ketua majelis hakim," tulis Kamadjaja
Meski begitu siapa pelaku asli dari kasus tersebut tidak dibawa ke meja hukum hingga saat ini.
Penelurusan sejarah
Kasus Sum Kuning yang belum terungkap, terbenam sejalan dengan berjalannya waktu dan bergantinya generasi. Tribun Jogja mencoba menyambangi daerah asal Sum Kuning di Godean.
Tidak banyak informasi yang didapatkan, bahkan ketika Tribun Jogja menanyakan alamat, ada warga yang tidak mengetahui.
Dari informasi yang dihimpun, Sum Kuning kembali menata hidup setelah peristiwa itu dan saat ini tinggal di salah satu daerah di Jawa Tengah, bersama keluarganya.