Kepala Ombudsman Jateng Meninggal
Yoga Tak Mengira Jenazah yang Diangkat Itu Ternyata Achmad Zaid Sepupunya
Yoga Tak Mengira Jenazah yang Diangkat Itu Ternyata Achmad Zaid Sepupunya
Penulis: puthut dwi putranto | Editor: iswidodo
Duduk di bagian tengah adalah anggota Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah, Elyna Noor Dina Nazla dan mahasiswa magang dari Undip, Dewi Ayu.
Mereka dalam perjalanan menuju ke warung Soto Sawah, Mranggen, seusai rampung sidak di SDN 6 Batursari. Saat sidak di SDN 6 Batursari, kepada beberapa wartawan yang ikut, Zaid mengutarakan niatnya untuk bersantap siang di warung soto tersebut.
"Ayo teman-teman, kita mengobrol di warung soto sawah. Saya tahu lokasinya. Saya sering, makan di sana. Sotonya enak dan suasana di area persawahan," kata Zaid saat itu.
Beberapa wartawan yang terlebih dahulu sampai di lokasi Soto Sawah menunggu kedatangan rombongan Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah. Tapi, hingga lebih dari setengah jam ditunggu, Zaid tak kunjung tiba. Bahkan saat dihubungi juga tak ada respon.
Ternyata nahas, di tengah perjalanan, Zaid yang berjalan dari arah selatan tertabrak Kereta Maharani jurusan Semarang-Surabaya yang melaju dari arah barat. Mobil yang disopiri Zaid terpental hingga sepuluh meter.
"Bapak yang menyopir karena tahu lokasinya," tutur Dewi, yang terbaring lemas di RS Pelita Anugerah Mranggen, kemarin. Saat mobil tertabrak kereta api siang itu, tidak ada satu pun 'polisi cepek' di sana.
"Mobil disopiri oleh Pak Zaid dan saat itu tak ada warga yang berjaga. Kebetulan saat itu mereka sedang ke kamar mandi. Kami memang bekerjasama untuk meminta warga berjaga disana," kata anggota Sat Lantas Polres Demak, Aipda Iswanto, kemarin.
Tiga korban lainnya yang mengalami luka-luka dilarikan ke Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen. "Pak Zaid mengalami luka serius. Kemungkinan kepalanya berbenturan dan mengalami luka dalam," kata Iswanto.
"Mobil itu langsung berjalan dan langsung tertabrak. Bruuaakk... Mobil terpental hingga sepuluh meter. Warga berhamburan untuk melihat. Polisi yang datang kemudian mengevakuasi korban," kata Haryanto, warga setempat yang berada di lokasi kejadian.
Kasat Lantas Polres Demak, AKP Yoppie Anggi Krisna, menduga kecelakaan disebabkan karena pengemudi tak melihat saat kereta api datang.
"Pak Zaid posisinya sebagai sopir saat kecelakaan. Saya imbau masyarakat berhati-hati kalau melintas di rel kereta api tanpa palang," kata Yoppie.
Dijelaskan Yoppie, Zaid menghembuskan napas terakhirnya karena mengalami luka serius pada bagian kepala. "Pak Zaid kepalanya berbenturan keras dengan suatu benda," kata Yoppie.
Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya. Heru beserta jajarannya termasuk Kasat Lantas Polres Demak dan Kapolsek Mranggen, AKP Sonhaji melayat ke rumah duka. "Semoga almarhum mendapat tempat yang terbaik di sisiNya," kata Heru.
Asisten Pratama Ombudsman perwakilan Jateng, Muchamad Agus Ardiansyah, mengatakan, Achmad Zaid dan asistennya berangkat ke sekolah yang dituju sekitar pukul 09.00 pagi.
Agus mengatakan, dari empat orang yang ada dalam mobil tersebut, Achmad Zaid meninggal dunia di lokasi, Anshori menderita luka berat dan belum sadarkan diri, sedangkan Elyna menderita patah kaki. "Pak Anshori koma, Elyna patah kaki sedangkan mahasiswi magang hanya luka ringan," katanya. Hingga kemarin malam korban luka masih di rawat di RS Pelita Anugrah Mranggen. (tribunjateng/cetak/Put/val)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/yoga-tak-mengira-jenazah-yang-diangkat-itu-ternyata-achmad-zaid-sepupunya_20160812_073047.jpg)