Sebelum Garuda Mas, Ini Cerita-cerita Mistis Bus dan Truk yang Tersesat Misterius di Hutan Blora
Dahulu juga pernah ada cerita rombongan penyedia hiburan tanggapan televisi video untuk acara yang pernah tersesat di dalam hutan.
Penulis: a prianggoro | Editor: a prianggoro
TRIBUNJATENG.COM- Kecelakaan yang dikaitkan dengan kejadian mistis di sekitar hutan jati di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bukan kali pertama terjadi. Insiden terakhir menimpa sebuah bus Garuda Mas di hutan Blora, Jawa Tengah, Senin (13/3/2017) sekitar pukul 03.40 WIB.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kronologi kejadian tersebut, tetapi netizen sempat menggosipkannya masuk hutan secara misterius.
Sebelumnya, bus Pahala Kencana dan truk beton melintas di jalur pantura, tepatnya di jalur Juwana-Rembang, Kamis (22/6/2012) dini hari.
Pascakejadian bus Pahala Kencana dan dua truk nyasar di hutan Mbogan, Blora, Jawa Tengah, warga mulai muncul rasa takut untuk melintas saat malam hari.
Warga baru melintas jika memang sangat perlu atau melintas mengajak teman.
Saman, warga Sendangrejo, Blora menambahkan, dahulu juga pernah ada cerita rombongan penyedia hiburan tanggapan televisi video untuk acara yang pernah tersesat di dalam hutan.
Saat itu, mereka mengaku disewa oleh warga setempat untuk hiburan hajatan semalaman.
Mereka pun melayani sesuai pesanan.
“Padahal saat itu tak satu pun warga yang menggelar hajatan. Mereka nyetel video di tengah hutan. Tapi anehnya mendapat bayaran uang betulan (asli-- RED),” katanya, ketika itu.
Selain cerita-cerita tersebut, masih ada sederet cerita lain yang temanya sama, yakni tersesat.
Ada kelompok seniman yang beraksi di hutan seolah-olah sedang menghibur warga, polisi yang nyasar sampai ke tengah pemakaman, dan lain-lain.
“Jadi model tersesat ada yang pas saat lewat di situ tiba-tiba tembus entah kemana. Atau dari luar daerah tiba-tiba nyasar tembus di situ,” kata Lilik Pujianto, Kepala Desa Kedungbacin, Blora, saat itu.
Cerita-cerita aneh di luar nalar di kampungnya sudah ada sejak dulu.
Dari cerita para leluhur desa, daerah sekitar hutan tersebut adalah sebuah kota gaib yang menjadi tempat tinggal banyak makhluk halus.
Kota tersebut cukup megah dan besar.
Namun hanya orang-orang tertentu yang memiliki kelebihan saja yang bisa melihatnya.
Masyarakat biasa tak bisa melihat, hanya sering mendapat gangguan saja saat melintas.
“Ya antara percaya dan tak percaya. Seperti itu kata orang-orang tua dahulu,” katanya.
Sementara dari pihak kepolisian Polsek Todanan menganggap peristiwa tersebut adalah murni akibat sopir yang salah jalur hingga akhirnya tersesat di dalam hutan.
Hal ini disampaikan oleh Aipda Suyadi, anggota polisi yang saat itu menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Todanan.
Diduga, sopir tak paham kondisi medan saat mengambil jalan pintas untuk menghindari kemacetan di jalur Juwana-Rembang.
“Sopir sudah kami mintai keterangan. Yang bersangkutan dalam keadaan sadar dan tak terpengaruh narkoba atau alkohol. Polisi menyimpulkan peristiwa itu murni karena sopir yang salah jalan,” kata Suyadi.
Kesimpulan polisi ini karena jalan-jalan di kampung setempat jika ditelusuri memang bisa tembus ke jalur Juwana-Rembang.
Meski disangkutpautkan dengan hal mistis, polisi tetap berpikir logis untuk menyikapi peristiwa itu.
Menurut polisi yang akrab disapa Yadi ini, dari arah Juwana, ketiga kendaraan tersebut seharusnya bisa ke arah Batangan (ke utara) untuk menuju jalur Pantura.
Atau pilihan lain adalah melalui Sulang di Kabupaten Rembang yang memang berkelok-kelok.
Di lokasi inilah diduga sopir salah mengambil jalan yang menuju ke arah Kecamatan Todanan.
“Seharusnya sopir berbelok ke arah Sumber, tapi sopir malah ke arah Todanan hingga sampai ke tengah hutan,” katanya. (Tribunnews.com/Arsip)
