Eksklusif
Siswa SMAN 6 Semarang Dipukuli Guru Ekstrakurikuler Basket hingga Luka-luka
Siswa SMAN 6 Semarang Dipukuli Guru Ekstrakurikuler Basket hingga Luka-luka dan trauma berat
Penulis: galih permadi | Editor: iswidodo
Setelah mendapatkan informasi secara utuh dari pihak sekolah dan korban, Dinas Pendidikan memberikan dua opsi bagi korban yakni tetap bersekolah di SMAN 6 Semarang dengan diberikan pengawasan dan pendampingan dan memfasilitasi korban untuk pindah sekolah ke tempat lain.
“Pelaku pemukulan, G sudah dipecat dari sekolah. Jika masih nyaman di sekolah lama, kami akan mengawal dalam pendampingan. Kalau tidak mau, kami sudah mencari sebuah sekolah yang sejajar, jauh dari masyarakat SMAN 6 Semarang, dan ketersediaan formasi kursi,” ujarnya.
Mulyono mengatakan saat ini perlu mengedepankan kepentingan S agar psikologis kembali seperti sediakala. “Saya tidak ingin anak jadi korban. Saya ingin kondisi anak ini tidak terpasung oleh siapapun sehingga semakin cepat menghilangkan trauma dan kembali sekolah,” ujarnya.
Bambang Suranggono mengaku bersyukur, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah telah memediasi dan memberikan opsi yang terbaik bagi korban. "Meski ini wilayah pemerintahan provinsi tapi keluarga korban merupakan warga kami, warga Kota Semarang yang mempunyai hak pendampingan," bebernya.
Menurutnya, saat ini pihaknya fokus mendampingi keluarga korban agar si anak mendapatkan hak memperoleh pendidikan yang layak. "Karena mengalami trauma, opsi pindah ke sekolah akan diambil. Karena jika tidak pindah dikhawatirkan akan menganggu proses belajar mengajar korban. Ada sebuah sekolah di kota yang ditunjuk, tapi saat ini belum ada kata sepakat karena ada pertimbangan lain. Kami akan terus kawal," jelasnya. (tribunjateng/galih permadi)