Tempat Penitipan Sepeda Motor 24 Jam di Srondol Banyumanik Jadi Tumpuan Masyarakat
"Dari situ, si bapak kemudian menitipkan motornya di sini, sejak itu kami buka penitipan sepeda motor 24 jam," ujarnya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: suharno
Meski awalnya baru dua sampai lima motor saja perhari, Sukinah terus berharap usaha yang dirintisnya bisa berkembang dengan baik.
Hingga sekarang (kurang lebih 5 tahun berdiri) pihaknya mengaku sampai menolak penitip ketika hari Jumat-Minggu dikarenakan tempat penuh.
"Ya terpaksa tidur kami di luaran rumah dengan kasur yang didesain ala kadarnya di depan rumah supaya ruangan biar lebih luas," terang Sukinah.
Sementara besaran harga yang harus dibayar para penitip sebesar Rp 5.000/hari, untuk sepeda motor yang hanya dititipkan selama setengah hari hanya dikenakan biaya Rp 3.000/setengah hari, dan bagi penitip yang melebihi tengah malam dikenakan biaya tambahan.
"Begitu datang hari Jumat-Minggu, rata-rata penitip dari luar kota seperti Solo, Yogayakarta, Magelang dan Sekitarnya," ujar perempuan tersebut sembari ditemanin.
Perempuan beranak 5 tersebut mengaku juga memiliki usaha lain yakni persewaan tempat tinggal (kosan).
"Awalnya dulu kosan, kemudian baru dirintis jasa persewaan, dan sampai saat terdapat 12 kamar yang disewakan," tutur Sukinah.
Tidak jauh berbeda dengan Sukinah dan Wagino, masih di jalan yang sama sekitar 200 meter lebih ke dalam dari tempat penitipan Kiara, Sri Suwarso juga mengelola penitipan sepeda motor 24 jam yang diberi nama Nangka Sebelas.
Pemberian nama tersebut menurut Suwarso sekedar penyesuaian nama jalan dan nomer rumah.
Seperti diketahui bahwa penitipan sepeda motor Nangka Sebelas berada di jalan yg sama dengan penitipan sebelumnya yaitu di Jalan Nangka nomor11 Srondol Wetan Banyumanik Semarang.
Hanya saja, penitipan ini baru berusia 3 tahunan sejak 2015 lalu.
Menurut Suwarso selaku pengelola, usaha penitipan memang diniatkan sebagai usaha utamanya.
Karena hal tersebut, Suwarso langsung menjadikan usaha penitipannya selama 24 jam sampai sekarang.
"Terkait kenapa 24 jam hanya sebagai bentuk pelayanan saja," ujarnya.
Suwarso mengaku meski belum seramai usaha-usaha sebelah, dirinya akan istiqomah menjalankannya.
