Kecewa, Fahri Hamzah: Kau Suka Berbohong, Aku Tak Bisa Memaafkan Kebohongan
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan cuitan rasa kekecewaan atas kebohongan yang dilakukan oleh seseorang. Fahri mengaku tidak bisa memaafkan
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
Hal tersebut ia tulis melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah pada Minggu (14/10/2018).
Dalam cuitan tersebut, Fahri berpendapat bahwa dusta yang disampaiakn orang besar dan berkuasa melalui jalur resmi dapat menjadi sebuah kebenaran.
Fahri bahkan menjelaskan bahwa publik diberikan kebebasan agar kekuasan tidak mendominasi kebenaran dari pendusta.
• SBY Bertemu Prabowo di Mega Kuningan, Fahri Hamzah: Perang Total Ini
• Usai Disindir Mahfud soal Freeport, Rachel Maryam: Utang Bayar Saham yang Harusnya Gak Usah Dibeli
• Ifan Seventeen Ungkap Alasannya Memakai Baju Putih Antar Jenazah Dylan Sahara ke Ponorogo
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengaku khawatir akan masyarakat yang smeakin permisif dengan dusta penguasa.
Sementara itu, Fahri menilai ada sebuah hal yang mengerikan jika para pemimpin menyukai tindakan dusta karena merasa tidak memberikan dampak negatif apapun.
Berikut cuitan lengkap dari Fahri Hamzah yang dirangkum TribunJateng.com:
"Dusta yang disampaikan orang besar dan orang berkuasa melalui jalur resmi dapat menjadi kebenaran yang diterima dan dipercaya selama kekuasaan itu ada. Cerita bohong itu bahkan dapat memuluskan karir dan jabatan pendusta.
Kita membuka ruang publik bagi semua orang dan bagi kebebasan agar kekuasaan tidak mendominasi kebenaran yang mungkin berasal dari dusta. Kita harus lawan rasa takut dalam untuk mewarisi suatu perasaan merdeka bahwa dusta yg datang dari siapapun adalah dusta dan salah.
Saya hanya mencemaskan satu hal, bahwa kita semakin permisif dengan dusta penguasa. Dan perkakas kekuasaan terus menjaga kebohongan tidak saja dengan dusta lanjutan tetapi bahkan dengan tuduhan balik kepada yang ingin berkata benar melalui proses pidana.
Tapi, ada yang lebih mengerikan apabila para pemimpin kita mulai gandrung dengan dusta karena dilihat dusta tak memberikan dampak negatif apapun. Bahkan dusta mulai dianggap jalan sah menuju kekuasaan dan bertahan di atas tahta. Semakin kuat lah jalan dusta
Dan apabila dusta telah menjadi wabah turun ke bawah menjadi aliran yang memiliki massa dan pengikut. Itukah awal bencana? Sebab bukankah duata itu salah satu ciri orang munafik? Lalu apabila ia mewabah tidakkah itu sebab turunnya bencana?
Itu pertanyaan private saya. Tidak ilmiah dan tidak bisa menjadi keyakinan orang lain tapi dalam agama, dusta kolektif dapat menjadi sebab turunnya bencana. Saya hanya meyakini sebagai bagian dari ketidaksanggupan saya memikirkannya secara rasional
Maka, teruslah berkata benar. Jangan takut pidana. Hukum yang sanggup memidanakan perkataan benar adalah hukum jahiliah. Kita harus lawan. Sementara itu, jangan ikut2an dusta meskipun itu dilakukan pemimpin sebab itulah sebab kerusakan tidak meluas.
Jika dusta telah menjadi wabah. Lebih baik kita sendiri. Berdiri sendiri dan tetap berkata benar meski langit akan runtuh. Sambil berdoa semoga dusta cepat hilang dan kekuasaan yang menopangnya segera tumbang," tulisnya.
• Prabowo Sebut Negara Bisa Punah, Fahri Hamzah: Kajian Serius Malah Dicibir
• Menpora Imam Nahrawi Disebut KPK, Fahri Hamzah: Pesta Olahraga Sampai Mana?
• 15 Menit Sebelum Tsunami Banten, Kembaran Ifan Seventeen Sudah Perkirakan Tempat Lari
Fahri Hamzah menanggapi soal hoax membangun