Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kecewa, Fahri Hamzah: Kau Suka Berbohong, Aku Tak Bisa Memaafkan Kebohongan

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan cuitan rasa kekecewaan atas kebohongan yang dilakukan oleh seseorang. Fahri mengaku tidak bisa memaafkan

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNNEWS.COM
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR Fahri Hamzah 

TRIBUNJATENG.COM-Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan cuitan rasa kekecewaan atas kebohongan yang dilakukan oleh seseorang.

Hal tersebut ia tulis melalui akun Twitter pribadinya Fahri Hamzah @Fahrihamzah pada Selasa (25/12/18).

Fahri mengaku kecewa dengan sosok yang suak berbohong.

Fahri menilai bahwa ketika sosok tersebut lemah dan tak mampu, ia bisa menerima, namun ia mengaku tak bisa memaafkan sosok yang suka berbohong.

"Aku kecewa karena kau suka berbohong...tak mengapa kau lemah atau kurang mampu itu OK bagiku....tapi aku tak bisa memaafkan kebohongan. #2019StopBohong," tulisnya.

Setelah itu, Fahri mengaku ia tak akan melupakan janji orang tersebut,

Ia menilai orang itu mengingkari semua janji.

Cerita Ibunda Temukan Jenazah Dylan Sahara, Mencoba Tegar saat Dekati Panggung

Lirik Lagu El Oum Sabyan Gambus, Video Klipnya Ditonton Jutaan Kali Lebih

Prabowo Mengaku Tak Pantas Jadi Imam Sholat, Fahri Hamzah: Beliau Tahu Diri

Politisi asal NTB itu akan memaafkan sosok tersebut jika meminta maaf.

"Aku takkan lupa janjimu padaku. Dan kau Ingkari semuanya. Andai kau meminta maaf atas itu semua maka aku akan maafkan kamu. Tapi, kau berbohong dan membuat cerita lain seolah tak pernah berjanji. #2019StopBohong," tulis Fahri.

Fahri mengaku kenal dan dekat dengan sosok itu.

"Padahal, apa yang bisa kau tutupi dariku? Aku kenal kau dari dekat. Kau hanya perlu menjadi dirimu yang dulu apa adanya. Tapi kini aku tak mengerti siapa kamu, kau mainkan semua peran yang kau tak mengerti. Dan kau tidak lagi menjalankan kata hati. #2019StopBohong," tulisnya.

Aku kau menyadari, betapa besar harapanku padamu. Dan itu hanya mungkin kau jalani dengan menjadi dirimu sendiri. Dengan dirimu kita akan saling berbagi, apa yg lemah akan menjadi kuat dan apa yang lebih dapat kita bagi. Hanya itu. #2019StopBohong

Diketahui Fahri Hamzah kerap memberikan kritik kepada pemerintahan Jokowi.

Kritik itu ia lontarkan secara langsung baik lisan maupun di sosial media.

Fahri kerap mengkritik soal mobil esemka, penarikan Yusril sebagai jubir Jokowi hingga soal La Nyalla yang mendukung psangan capres nomor urut 1 itu.

Hal tersebut ia tulis melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah pada Minggu (14/10/2018).

Dalam cuitan tersebut, Fahri berpendapat bahwa dusta yang disampaiakn orang besar dan berkuasa melalui jalur resmi dapat menjadi sebuah kebenaran.

Fahri bahkan menjelaskan bahwa publik diberikan kebebasan agar kekuasan tidak mendominasi kebenaran dari pendusta.

SBY Bertemu Prabowo di Mega Kuningan, Fahri Hamzah: Perang Total Ini

Usai Disindir Mahfud soal Freeport, Rachel Maryam: Utang Bayar Saham yang Harusnya Gak Usah Dibeli

Ifan Seventeen Ungkap Alasannya Memakai Baju Putih Antar Jenazah Dylan Sahara ke Ponorogo

Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengaku khawatir akan masyarakat yang smeakin permisif dengan dusta penguasa.

 

Sementara itu, Fahri menilai ada sebuah hal yang mengerikan jika para pemimpin menyukai tindakan dusta karena merasa tidak memberikan dampak negatif apapun.

Berikut cuitan lengkap dari Fahri Hamzah yang dirangkum TribunJateng.com:

"Dusta yang disampaikan orang besar dan orang berkuasa melalui jalur resmi dapat menjadi kebenaran yang diterima dan dipercaya selama kekuasaan itu ada. Cerita bohong itu bahkan dapat memuluskan karir dan jabatan pendusta.

Kita membuka ruang publik bagi semua orang dan bagi kebebasan agar kekuasaan tidak mendominasi kebenaran yang mungkin berasal dari dusta. Kita harus lawan rasa takut dalam untuk mewarisi suatu perasaan merdeka bahwa dusta yg datang dari siapapun adalah dusta dan salah.

Saya hanya mencemaskan satu hal, bahwa kita semakin permisif dengan dusta penguasa. Dan perkakas kekuasaan terus menjaga kebohongan tidak saja dengan dusta lanjutan tetapi bahkan dengan tuduhan balik kepada yang ingin berkata benar melalui proses pidana.

 

Tapi, ada yang lebih mengerikan apabila para pemimpin kita mulai gandrung dengan dusta karena dilihat dusta tak memberikan dampak negatif apapun. Bahkan dusta mulai dianggap jalan sah menuju kekuasaan dan bertahan di atas tahta. Semakin kuat lah jalan dusta

Dan apabila dusta telah menjadi wabah turun ke bawah menjadi aliran yang memiliki massa dan pengikut. Itukah awal bencana? Sebab bukankah duata itu salah satu ciri orang munafik? Lalu apabila ia mewabah tidakkah itu sebab turunnya bencana?

Itu pertanyaan private saya. Tidak ilmiah dan tidak bisa menjadi keyakinan orang lain tapi dalam agama, dusta kolektif dapat menjadi sebab turunnya bencana. Saya hanya meyakini sebagai bagian dari ketidaksanggupan saya memikirkannya secara rasional

Maka, teruslah berkata benar. Jangan takut pidana. Hukum yang sanggup memidanakan perkataan benar adalah hukum jahiliah. Kita harus lawan. Sementara itu, jangan ikut2an dusta meskipun itu dilakukan pemimpin sebab itulah sebab kerusakan tidak meluas.

Jika dusta telah menjadi wabah. Lebih baik kita sendiri. Berdiri sendiri dan tetap berkata benar meski langit akan runtuh. Sambil berdoa semoga dusta cepat hilang dan kekuasaan yang menopangnya segera tumbang," tulisnya.

Prabowo Sebut Negara Bisa Punah, Fahri Hamzah: Kajian Serius Malah Dicibir

Menpora Imam Nahrawi Disebut KPK, Fahri Hamzah: Pesta Olahraga Sampai Mana?

15 Menit Sebelum Tsunami Banten, Kembaran Ifan Seventeen Sudah Perkirakan Tempat Lari

Fahri Hamzah menanggapi soal hoax membangun

Pada Januari 2018, Fahri Hamzah menyebut pernyataan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi mengenai “hoax membangun” juga lahir dari sikap pemerintahan Indonesia saat ini yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Menurut Fahri pernyataan “hoax membangun” menjadi ramai diperbincangkan masyarakat lantaran saat ini sulit untuk membedakan informasi yang palsu atau asli terutama di media sosial.

Baginya, seharusnya pemerintah dalam hal ini Presiden harusnya tampil untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya pandangan pemerintah terhadap suatu masalah.

Informasi itu sekarang pindah ke jempol masyarakat, ada banyak sekali kanal informasi yang membanjiri masyarakat. Kalau ada pernyataan yang kontroversial seharusnya pemerintah hadir.

 

Presiden Jokowi saat ini kurang memanfaatkan podium istana untuk menyampaikan informasi sebenarnya posisi dan versi pemerintah dalam suatu masalah. Oleh karena itu muncul hoax membangun,” ujar Fahri Hamzah di DPW Jakarta Partai Nasional Demokrat, Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/2018) yang dilansir dari Tribunnews.com.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat menjadi pembicara dalam diskusi Persepsi Politik 2019 yang juga dihadiri Ketua DPW Jakarta Partai Nasdem Wanda Hamidah, Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jakarta Bestari Barus, dan Ketua DPP Nasdem Bidang Hukum Advokasi dan HAM Taufik Basari.

Sementara itu apa yang dikatakan Fahri Hamzah disetujui oleh Head of Content GEOLIVE ID Cania Citta Irlanie yang turut hadir sebagai pembicara.

Ia menyebut pernyataan Kepala BSSN itu menjadi blunder tersendiri bagi Pemerintahan Jokowi.

"Tidak ada yang namanya hoax membangun, itu menjadi blunder bagi pemerintahan Jokowi. Ibarat berdagang, hoax itu semuanya merupakan penipuan konsumen dan merusak iklim demokrasi," tegasnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved