Soal Debat Pilpres, Rocky Gerung Sindir KPU, Fahri Hamzah Tampak Terpana
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah tampak terpana dengan penjelasan pengamat politik Rocky Gerung.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Anda bilang ada potensi dipermalukan, yang mana potensi dipermalukan yang lain, tentu saja empat-empatnya adalah putra terbaik, kan KPU nggak bilang itu putra terbaik," kata Rocky Gerung.
"Courtesy /adab nya adalah ada yang harus dijaga supaya tidak dipermalukan, pertanyaan saya yang mana yang punya potensi dipermalaukan, you nggak usah jawab kasih kisi-kisinya aja gitu," kata Rocky.
Mendengar pernyataan Rocky Gerung tersebut, penonton di ILC bertepuk tangan dan tertawa.
• ILC Panas, Dimarahi Fahri Hamzah, Begini Reaksi Komisoner KPU hingga Penonton Bertepuk Tangan
• Presiden Jokowi Minta Kapolri Tindak Tegas Pihak yang Berupaya Melemahkan KPU
• Komisioner KPU Tunjuk Wajah Rocky Gerung Usai Gagal Jawab Pertanyaan
• Alasan KPU Beri Kisi-kisi Sebelum Debat Pilpres, Rocky Gerung Beri Pertanyaan Menohok
Bahkan komisoner KPU, Wahyu Setiawan ikut tertawa sambil menunjuk Rocky.
"Sebab kalau Anda nggak bisa jawab, Anda menduga keempat-empatnya punya potensi untuk dipermalukan itu, atau Anda memang tahu tapi Anda sembunyikan, kan itu semiotiknya kalau kita membongkar persembunyian dari kekacauan ini" tambah
Rocky.
Rocky Gerung lantas menyindir KPu dengan ungkapan satire.
"Kalau kisi-kisi masih setengah bocor, karena bocornya setengah-setengah, kalau bocor sekaligus orang bisa tambal, kalau anda kasih kisi-kisi berarti ada misteri, " ujar Rocky.
Saat Rocky Gerung menjelaskan pendapatnya, tampak fahri Hamzah yang hadir di acara tersebut mendengar dengan seksama.
Bahkan fahri Hamzah terlihat bengong.
Diketahui sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Arief Budiman mengatakan, salah satu alasan KPU memberikan kisi-kisi pertanyaan debat ke kandidat sebelum debat digelar adalah supaya tidak ada paslon yang dipermalukan.
Jika pertanyaan diberikan secara spontan saat debat berlangsung, ada kemungkinan paslon 'diserang' dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak relevan.
"Kami tidak ingin ada paslon yang istilahnya dipermalukan atau diserang karena persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang sangat-sangat teknis, tidak substantif," kata Arief di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Arief mengatakan, sebagai penyelenggara pemilu, KPU ingin seluruh pihak menjaga martabat pasangan capres-cawapres. Pengalaman debat pemilu, seringkali kandidat diberikan pertanyaan yang sangat teknis dan tidak penting.
Tujuannya hanya untuk menjatuhkan paslon. Padahal, tujuan utama debat adalah untuk mengampanyekan visi-misi dan program capres-cawapres.
"Tujuan utama kampanye adalah menyampaikan visi-misi program kepada masyarakat sehingga masyarakat tahu paham dan menggunakan referensi itu sebagai cara dia untuk menentukan pilihannya," ujar Arief.