Addie MS Unggah Video Mars TNI Ciptaannya: TNI Aku Bangga Padamu
Musisi Addie MS mengaku bangga dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ia juga telah berkiprah menuliskan mars TNI
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Musisi Addie MS mengaku bangga dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal tersebut tampak pada akun Twitter @addiems yang ditulis pada Minggu (31/3/19).
Dalam cuitan tersebut, Addie MS melampirkan video sat dirinya memandu orchestra saat menyanyikan lagu mars TNI.
Mars tersebut berbunyi seperti ini
Tentara Nasional Indonesia
Siap mempertahankan negara
Dengan Sumpah Prajurit dan Sapta Marga
Kobarkan semangat Pancasila
Tentara Nasional Indonesia
Siap membela Nusa dan Bangsa
Membangun persatuan dan kesatuan
Di darat di laut di udara
Prajurit TNI
Patriot Nusantara
Bersama rakyat bengun negri tercinta
Negara Republik Indonesia
Tak hanya itu, Addie MS mengatakan bahwa mars tersebut adalah ciptaannya.
"TENTARA NASIONAL INDONESIA...Aku bangga padamu!
Mars TNI,Cipt: Addie MS," tulisnya.
Netizen yang melihat postingan tersebut lantas meninggalkan komentar:
@Finsensiadaeli: Aku bangga pada TNI ku sekarang ini.
@hansaboys: Karya yg indah, bangga indonesia punya musisi keren begini.Terus berkarya om, jadi musisi legend
@rakyat_13: Ada mars TNI lebih dari TNI ? Boleh ketawa kan?
Diketahui, Addie MS menuliskan cuitan tersebut menanggapi debat Pilpres 2019 yang bertema Ideologi, pemerintahan, keamanan, serta hubungan internasional.
Diketahui, Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menanggapi pernyataan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terkait adanya budaya ABS (asal bapak senang) di Indonesia.
Dari siaran live debat keempat Pilpres 2019, awalnya, Prabowo menilai, anggaran untuk pertahanan dan keamanan itu sangat rendah, Sabtu (30/3/2019).
Prabowo lantas menilai, anggaran pertahanan dan keamanan di Indonesia harus ditingkatkan.
Ia lantas menyebutkan, budaya ABS masih banyak terjadi di Indonesia.
"Budaya ABS banyak pak. Kalau ketemu panglima, 'siap pak, aman semua pak, terkendali pak, radar cukup pak'. Pak, tidak benar pak. Tidak benar," kata Prabowo.
Tampak Jokowi terkekeh mendengar pemaparan Prabowo itu.
"Jadi itu saja pak, saya tidak menyalahkan bapak. Ini budaya Indonesia. ABS. Ya, ABS. Jadi mohon kita kaji, pertahanan sangat penting. Kita tidak mau mengancam siapapun, tadi kita lemah Pak. Mungkin menteri Bapak sudah beritahu nggak berapa peluru, berapa hari, peluru kita perang?" ujar Prabowo lagi.
Jokowi lantas mendapatkan kesempatan untuk menanggapi.
Jokowi menilai, apa yang disampaikan Prabowo itu menunjukkan bahwa sang capres 02 tidak percaya pada TNI Indonesia.
"Saya melihat Pak Prabowo ini tidak percaya pada TNI kita," kata Jokowi yang disambut sorak sorai pendukungnya.
"Saya yang sipil, saya sangat percaya pada TNI yang kita miliki. Sangat percaya," tegas Jokowi.
Jokowi lantas memberikan contoh wilayah yang diamankan oleh para TNI.
"Di Natuna (Laut Natuna), saya lihat sendiri kok dibangun. Dibangun di sana. Di Sorong juga sudah mulai di bangun. Saya cek ada barangnya," terang Jokowi.
Seperti diketahui, debat keempat Pilpres 2019 diselenggarakan malam ini, Sabtu (30/3/2019) di Hotel Shangri La, Jakarta.
Kemudian, Prabowo menyebut dirinya lebih TNI dari TNI yang lain.
"Bukan saya tidak percaya, saya ini TNI pak," ujar Prabowo sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Saya pertaruhkan nyawa di TNI, saya lebih TNI dari banyak TNI," tambah Prabowo.
Visi dan Misi Jokowi
"Bismillahirrohmanirrohim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatu,
Selamat malam salam sejahtera bagi kita semuanya, om swastiastu namo buddhaya, salam kebajikan.
Yang saya cintai, yang saya banggakan seluruh rakyat indonesia di manapun berada dari sabang sampai merauke, dari miangas sampai pulau rote.
Yang saya hormati ketua KPU dan komisioner ketua Bawaslu.
Dan yang saya hormati sahabat baik saya bapak Prabowo Subianto Bapak Sandiaga Uno.
Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa, para pemimpin-pemimpin bangsa dari berbagai daerah, berbagai organisasi, berbagai ras, berbagai suku, sebagai agama saat itu.
Oleh sebab itu menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga, merawat, dan menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa ,dan bernegara.
Di bidang pemerintahan ke depan diperlukan pemerintahan Dilan (Digital melayani), oleh sebab itu diperlukan reformasi dalam pelayanan publik lewat elektronik.
Kedua diperlukan penajaman dan penyederhanaan kelembagaan.
Ketiga diperlukan peningkatan kualitas SDM aparatur kita.
Keempat diperlukan reformasi tata kelola yang ketiga di bidang pertahanan peningkatan kualitas SDM.
Pengembangan kualitas SDM TNI sangat diperlukan, mutlak diperlukan terutama dalam hal penguasaan teknologi persenjataan dan cyber.
Karena ke depan perangnya adalah perang teknologi, oleh sebab itu pembangunan alutsista di dalam negeri sangat diperlukan.
Kalau kita belum mampu kita bisa melakukan join produksi dengan negara negara lain.
Di bidang politik luar negeri, kita tahu situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, multilateralisme yang dilemahkan, proteksionisme yang semakin meningkat.
Tetapi indonesia harus berdiri tegak bermartabat, dan tetap menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.
Bebas, bebas menjalankan, memperjuangkan kepentingan-kepentingan nasional, dan aktif, ikut dalam perdamaian dunia yang baik," ujar Jokowi.
Visi Misi Prabowo
Bismillahirrahmanirrahiim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian, shalom, om swastiastu, nama budaya, selamat malam saudara saudara sekalian, saudara-saudaraku di seluruh Indonesia di manapun kau berada.
Saudara sekalian, di ruangan ini saya Prabowo Subianto bersama saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendapat kepercayaan maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Hari ini kita akan bicara tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.
Saudara-saudara, bagi kami Pancasila adalah ideologi final, Pancasila adalah hasil suatu kompromi besar suatu kecemerlangan, dari generasi pendiri bangsa kita,Ppancasila berhasil mempersatukan ratusan kelompok etnis ratusan suku, agama-agama besar, budaya-budaya berlainan, dengan bahasa yang berlainan.
Kompromi ini yang menghasilkan Republik Indonesia, karena itu kami bertekad untuk mempertahankan Pancasila sampai titik darah yang terakhir.
Saya dari sejak 18 tahun telah tanda tangan sumpah untuk membela negara kesatuan republik indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kalau ada yang mau merubah ini akan saya hadapi dengan semua kekuatan yang ada pada diri saya.
Di bidang pemerintahan, kami berpendapat bahwa lembaga-lembaga pemerintah harus kuat, baru negara kuat, baru program-program pembangunan bisa dilaksanakan.
Tidak mungkin program yang sehebat apapun kalau lembaga-lembaga pemerintah itu lemah, kalau terlalu banyak korupsi, kalau jual beli jabatan negara, tidak mungkin melaksanakan pembangunan.
Saya, kami berpendapat, bahwa kalau kami menerima mandat kami akan membersihkan lembaga-lembaga pemerintah.
Kami akan memperkuat lembaga-lembaga pemerintah, kami akan perbaiki seluruh kehidupan, kualitas hidup seluruh aparat pemerintah, supaya kita akan menghilangkan sekuat tenaga korupsi yang ada di republik ini .
Saya berpandangan bahwa korupsi di Indonesia sudah dalam taraf yang sangat parah, kalau penyakit, saya kira ini sudah stadium empat, dan rakyat yang saya ketemu di mana-mana seluruh Indonesia tidak mau negara ini terus seperti ini.
Mereka ingin negara dengan pemerintahan yang tidak korup.
Di bidang pertahanan, keamanan kita terlalu lemah, anggaran kita terlalu kecil, ini akan kita perbaiki kemudian.
Di bidang hubungan internasional kita menganut seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak, kita akan baik dengan semua negara, dengan semua kekuatan di seluruh dunia, kita akan baik, kita akan mencari hubungan yang saling menguntungkan, tapi juga kita akan mempertahankan, dan membela rakyat kita.
Yang utama bagi kita, membela rakyat adalah kehormatan yang sangat mulia demikian ini yang ingin saya sampaikan dan kami bertekad menuju Indonesia menang," ungkap Prabowo. (TribunJateng.com/Woro Seto)