Kunjungi Semarang, Cak Nun Singgung Ancaman Amien Rais Akan Lakukan People Power Jika Pemilu Curang
Cak Nun sempat menyinggung pernyataan Amien Rais yang mengatakan akan menggunakan 'people power', apabila terjadi kecurangan Pemilu.
Penulis: faisal affan | Editor: galih permadi
Sejatinya kerakusan atau haus kekuasaan tidak akan pernah bisa dilakukan oleh manusia.
Ia mencontohkan makanan yang berjajar ada dihadapannya, yang tidak mungkin bisa dimakan semuanya.
"Lihat makanan ini.
Dari belasan makanan yang ada di meja paling hanya dua atau tiga saja yang dimakan.
Sama halnya dengan kekuasaan," ucapnya.
Cak Nun melanjutkan, menjadi seorang pemimpin harus bisa melegakan semua kelompok masyarakat.
"Kalau bisa ada pemimpin yang mau menerapkan malati.
Tengah malam presiden ajak menterinya di bawah pohon untuk saling bersumpah.
Jika ingkar, maka ada malapetaka yang menimpanya.
Karma ini kekayaan Indonesia yang luar biasa," terangnya.
Sehari sebelumnya di Kudus, Cak Nun mengajak seluruh masyarakat untuk bersyukur dan memaknai proses perjalanan kehidupan untuk meningkatkan ilmu, keimanan, dan ketakwaan.
Pernyataan itu disampaikannya di depan jamaah sinau bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Ngemplak, Desa Gondosari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Selasa (2/4/2019) malam.
Cak Nun mengajak jemaah untuk memahami makna Isra Mikraj sebagai proses perjalanan hidup.
Cak Nun mencontohkan, proses menanam jagung hingga panen memakan waktu tiga bulan, padi bisa dipanen dalam waktu tiga hingga empat bulan, pohon jati butuh bertahun-tahun hingga bisa dipetik hasilnya.
Di sisi lain, rumput tanpa ditanam pun cepat tumbuhnya.