Menjarah Kebun dan Serang Warga, 7 Babi Hutan di Pandanarum Banjarnegara Dibunuh
Warga dan relawan di Kecamatan Pandanarum Banjarnegara kembali melakukan perburuan babi hutan yang dianggap meresahkan warga.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
Warga terus melanjutkan perburuan.
Jumlah itu belum seberapa dibading keseluruhan populasi babi hutan yang cepat berkembang biak.
Di musim kemarau ini, menurut Adi, babi hutan turun banyak yang turun hingga masuk perkampungan.
Apalagi tujuan binatang itu jika tak untuk berburu pakan.
Layaknya manusia, binatang pun butuh makan untuk bertahan hidup.
Lahan pertanian warga yang ditumbuhi tanaman pangan atau buah-buahan jadi sasaran serbuan babi hutan.
Hewan itu memakan hasil bumi yang juga diandalkan untuk kebutuhan hidup warga.
Kawanan babi ini amat doyan dengan hampir apapun yang ditanam warga, semisal jagung, singkong, padi, hingga kapulaga.
"Tentu ada (kerugian), karena sekarang lagi musim tanam Jagung,"katanya
Para petani pun harus menanggung kerugian lantaran tanamannya dirusak babi hutan.
Hasil panen sebagian petani menurun karena sebagian tanamannya rusak.
Ada juga petani yang harus merelakan seluruh hasil buminya dimakan babi alias gagal panen.
Padahal, bagi masyarakat desa yang rata-rata bermatapencaharian sebagai petani, tanaman itu jadi sumber perekonomian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Karenanya wajar, warga berusaha mempertahankannya dari serangan babi hingga panen diraih.
Sebagian warga bahkan sampai rela menginap di kebun untuk menjaga tanaman mereka dari serbuan babi di malam hari.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/babi-celeng.jpg)