Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Menelusuri Bisnis Daging Anjing di Jateng : Sehari Sekitar 800 Ekor Anjing Dikonsumsi

Di sejumlah daerah di Jawa Tengah masih ditemukan warung yang menyajikan olahan daging anjing.

ALAMY
Ilustrasi anjing 

Kemudian, mencari sasaran yakni bagian kepala. Kepala anjing dipukul pakai stik kayu.

Menurut Oni, jika pengolahan anjing dengan cara disembelih seperti halnya kambing atau sapi itu akan mempengaruhi citarasa dari daging tersebut, daging tidak enak.

Terlebih lagi darah yang dikeluarkan akan muncrat berceceran.

Karena itu, dia harus bisa mematikan anjing tanpa darah berceceran.

Pekerjaan itu sudah dilakoninya belasan tahun yang lalu.

Ia mendapatkan anjing untuk diolah menjadi makanan dari seorang teman yang merupakan pengepul anjing.

"Tidak tahu darimana anjingnya. Saya dapat dari teman (pengepul)," kata Oni.

Menurutnya, anjing yang dimatikan itu tentu saja anjing khusus konsumsi.

Bukan anjing peliharaan seperti pitbul, herder, pudel dan sebagainya.

Ketika ditanya bahaya penyakit rabies yang bisa saja menyerangnya saat menangani anjing, dia menanggapinya agak cuek.

"Lha wong sudah kayak gini dari dulu, mau kerja apa lagi?" ucapnya.

Meskipun demikian, dia tetap memilah dan memilih anjing yang hendak diolah.

Jika dari tampak fisik, anjing sudah kelihatan tidak sehat, kucel, dan kotor dia pun enggan membeli atau menerimanya dari pengepul.

Dia juga mempunyai warung masakan daging anjing di sekitar Terminal Tirtonadi Solo.

Menurutnya, pelanggan yang mampir ke warungnya ada yang memang berharap untuk kesembuhan penyakit asmanya, ada juga untuk tujuan lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved