Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Yuk Kenalan dengan Merino, Domba Primadona Asal Australia Menjelang Hari Raya Idul Adha

Banyak masyarakat yang berburu jauh-jauh hari agar dapat mendapatkan domba, kambing, sapi atau kerbau yang mereka idamkan

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati
Peternak saat memberikan makan kepada Domba Merino, Selasa (6/8/2019). 

"Dikiranya cuma bulunya saja yang tebal, tetapi ternyata dagingnya juga banyak. Satu ekornya saja bisa menghasilkan daging mencapai 20-22 kilogram," ungkap Dedi yang juga merupakan Ketua Himpunan Peternakan Kambing Domba Indonesia (HPKDI) cabang Banyumas.

Permintaan domba Merimo tidak hanya untuk keperluan konsumsi dan kurban di hari raya idul adha.

Domba Merino juga dikenal karena bentuknya yang lucu dan sering ditemui di tempat-tempat wisata yang ada di Banyumas seperti Caping Park, The Village, dan Dreamland.

Domba Merino yang masih berukuran kecil yang terlihat lucu justru memiliki harga jual yang tinggi.

"Justru yang mahal adalah domba yang masih berukuran kecil. Domba Merino berumur sekitar 3 bulan saja harganya sudah Rp 2 juta. Kalau sudah besar harganya paling naik menjadi 2.5 juta sampai 3.5 juta saja," katanya.

Tidak jarang Dedi sering mengirim domba-domba kecil itu ke Bogor dan daerah lain menggunakan kotak atau kandang khusus.

Ditempat peternakan miliknya di Desa Purbadana, Grumbul Cingkrang, Kecamatan Kembaran, Dedi biasa memberi makan domba-dombanya dengan kangkung kering dan Kleci (kulit ari kedelai).

Setidaknya dia harus mengeluarkan biaya Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta untuk keperluan pakan dan biaya pemeliharaannya.

Domba Mireno memang istimewa dibanding jenis domba lain.

Bobotnya yang besar bisa sampai 150 kilogram dengan tampilannya yang lucu menjadi incaran banyak orang.

"Domba biasa paling 40 kilogram itu juga sudah paling berat. Sementara itu kambing biasa paling berat ya sekira 80 kilogram. Sementara domba Merino paling besar bisa mencapai 150 kilogram. Karena besar dan berat harus ada 3 orang yang mengangkatnya," ucap Dedi.

Domba-domba milik Dedi biasa dikirim ke berbagai wilayah di Jawa Barat karena serapan terhadap domba lebih tinggi.

Selain itu memang daerah Jawa Barat an identik dengan domba, ketimbang Jawa Timur dan Jawa Barat yang ketika kurban banyak menggunakan kambing.

Sekarang domba-domba hasil persilangan seperti Texel/Dombos jauh lebih banyak ketimbang Merino itu sendiri.

Karena domba Merino yang asli pasarannya cukup mahal, sehingga disesuaikan dengan kebutuhan pasar. (Tribunjateng/jti)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved