Leony Driver Ojol Wisudawan Peraih Cumlaude Undip: Gengsi Tidak Menghasilkan Nasi
Ada pemandangan yang kontras di upacara wisuda Universitas Diponegoro (Undip), Tembalang, Semarang, Rabu (7/8/2019) pagi.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muh radlis
"Skripsi saya tentang perkawinan dini.
Tapi saya tak punya rekan di Semarang yang kawin dini."
"Dari obrolan dengan teman-teman ojol, mereka memberikan info tetangga mereka yang nikah dini," jelasnya.
Adapun setelah ini, sulung dari dua bersaudara putri Stefanus Sondang dan Suryani Anneke, mengaku akan mencari kerja dan juga mencari beasiswa S2.
Tapi ia mengaku tetap menjadikan ojek daring sebagai sambilan.
"Orangtua awalnya takut, tapi akhirnya bisa menerima saya jadi tukang ojek."
"Saya orangnya nggak gengsian. Gengsi tidak menghasilkan nasi," terangnya.
Menjadi seorang tukang ojek daring, ia mengaku tak berkecil hati.
Malah ia mengaku membantu negara mengatasi permasalahan pengangguran.
"Saya bekerja artinya tidak menjadi tanggungan negara," paparnya.
Adapun, Undip pada kesempatan kali ini mewisuda 2.679 mahasiswanya.
Upacara wisuda digelar beberapa hari, sejak 6 Agustus 2019.
Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya, atau 51% wisudawan meraih cumlaude.
Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama memaparkan agar para wisudawan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diajarkan kepada masyarakat.
"Menerapkan berbagai sila di Pancasila dalam bekerja atau berwirausaha," paparnya. (Ahm)
• Unik, Widjiyanti Sulap Lumpur Jadi Pewarna Batik
• Berdalih Tak Dilayani Istri, Guru Ngaji di Kebumen Ini Malah Nodai Anak Umur 5 Tahun