Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Habib Luthfi Yahya Maafkan Warga Temanggung yang Menghinanya di Facebook: Iki Wes Dadi Sedulurku

Seorang warga Kecamatan Kedu, Cipto, mengunggah ujaran kebencian kepada Habib Luthfi Yahya melalui Facebook.

Penulis: yayan isro roziki | Editor: abduh imanulhaq
IST
Habib Luthfi Yahya bersama Cipto warga Temanggung yang meminta maaf setelah menghinanya di media sosial, Rabu (21/8/2019) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Seorang warga Kecamatan Kedu, Cipto, dinilai meresahkan masyarakat Temanggung setelah mengunggah ujaran kebencian kepada Habib Luthfi Yahya melalui Facebook.

Di akun miliknya pada 17 Agustus 2019 lalu, dia mem-posting foto Ketua Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) NU itu bersama istri disertai kata tak senonoh.

Atas perbuatannya itu, perwakilan beberapa organisasi masyarakat (ormas) mengadukan Cipto ke Polres Temanggung.

Hebat, Gadis Manis Jago Silat dari Pekalongan Kejar dan Tendang Motor Jambret sampai Tersungkur

Sangat Kaya, Ini Jumlah Harta Ayu Ting Ting yang Baru Tinggalkan Pesbukers dan Gurita Bisnisnya

Pemuda Santun dan Suka Menolong Ini Rupanya Babi Ngepet yang Resahkan Warga Jagalan Solo

Najwa Shihab Terdiam Dengar Lukas Enembe Bongkar Fakta Mencengangkan Proyek Trans Papua

Di antaranya Banser, GP Ansor, dan Pemuda Pancasila (PP).

"Kami adukan ke Polres karena perbuatannya itu meresahkan masyarakat banyak.

Kami khawatir bila tak segera diamankan justru terjadi hal-hal yang tak diinginkan," kata Kasat Korcab Banser Temanggung, Lutfi Arifin, kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/8/2019).

Dia mengaku memang yang paling berhak melaporkan adalah yang menjadi objek penghinaan, Habib Luthfi sendiri.

Namun, Lutfi menyatakan sosok Habib Lutfi tak bisa dipisahkan dari warga Nahdliyin.

"Karena itu, hasil koordinasi dengan kepolisian, kami sowankan pelaku ujaran tak pantas itu ke ndalem Habib Luthfi di Pekalongan pada Rabu malam," tuturnya.

Rombongan berangkat dari Polres Temanggung menggunakam lima mobil, termasuk Patwal.

Mereka yang ikut mengantarkan ke Pekalongan dari unsur kepolisian, PCNU Temanggung, GP Ansor, Banser, dan Pemuda Pancasila.

Menurutnya, Cipto diterima di kamar pribadi Habib Luthfi.

Bahkan di luar dugaan Lutfi, Cipto disambut hangat dan baik oleh tuan rumah.

Ketika pulang juga mendapat hadiah sarung.

"Sudah dimaafkan, dianggap saudara, dan diberi hadiah lagi.

Begitulah kebesaran jiwa Habib Luthfi," tuturnya.

Dalam video pertemuan melalui rekaman ponsel, pundak Cipto yang memakai jaket merah marun ditepuk-tepuk oleh empunya rumah yang mengenakan pakaian putih.

"Iki Pak Cipto. Iki wes njaluk ngapuro.

Nek wes njaluk ngapuro ki wes dadi sedulurku (Ini sudah minta maaf. Kalau sudah sekarang sudah menjadi saudara saya)," terang Habib Luthfi kepada hadirin.

"Aku titip karo konco Banser, Pemuda Pancasila, dijogo kerukunane seng apik ojo nganti timbul perpecahan.

Situasi nopo maleh mboten menguntungkan (saya titip kepada teman-teman agar kerukunan dijaga yang baik supaya kita tidak pecah belah. Situasi itu tidak menguntungkan)," lanjut Habib Luthfi.

Seorang warga Temanggung, Rizal, menilai yang telah dilalakukan Cipto memang meresahkan.

Di sisi lain juga berpotensi menimbulkan gesekan.

"Alhamdulillah, semua sudah rampung.

Kebesaran hati Habib Luthfi memaafkan yang menghinanya. Kami mengikuti saja," ujarnya.

Penelusuran Tribunjateng.com, di akun Facebook milik Cipto terdapat unggahan foto Habib Luthfi bersama istri.

Hajjah Syarifah Salma Luthfi mengenakan pakaian adat Jawa dan bersanggul.

Habib Luthfi memakai pakaian putih dan berblangkon.

Di unggahan itu terdapat kata-kata yang dianggap melecehkan Habib Luthfi dan istri oleh warga Nahdliyin.

Postingan tertanggal 17 Agustus 2019 pukul 12.39.

Untuk mengingatkan, ulama bernama dan berjuluk lengkap Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya ini selalu menyampaikan pentingnya persatuan dalam berbagai kesempatan.

Termasuk menjelang pesta demokrasi Pemilu 2019 lalu.

Pada 15 April 2019, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya menyampaikannya dalam peringatan Isra Miraj dan doa bersama TNI, Polri, Ulama dan Masyakarat dalam rangka Pemilu 2019.

"Pesta demokrasi dilaksanakan lima tahun sekali.

Kita harapkan sejuk tanpa adanya gesekan atau hal tidak diinginkan yang dapat memecah kesatuan dan persatuan bangsa,"ujar Habib Luthfi.

Pesan kedua yaitu agar menjaga persatuan ini.

Karena pemilu ini adalah sejarah di Indonesia, jangan sampai rakyat mau dipecah belah dengan berbeda pendapat.

"Kedua mari kita jaga persatuan dan kesatuan karena kita adalah saudara.

Walaupun kita ada perbedaan tapi jangan mau dipecah belah," tandas Habib Luthfi. (yayan isro roziki)

Ada Isu Penabrak Lari di Overpass Manahan Solo Keluarga Polri, Ini Kata FX Hadi Rudyatmo

Video Polisi Bekuk 4 Maling Spesialis Bobol Rumah di Semarang

Tiga Kakak Senior Pengeroyok Siswi SMK Akhirnya Ditangkap, AKBP Eka: Diancam Lima Tahun Penjara

Ajakan Bersetubuh yang Kedua Kali Ditolak, Remaja Ini Pukul Pacar dengan Cangkul hingga Tewas

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved