Di Bank Sampah Jaka Raya Kabupaten Rembang, Warga Bisa Bayar Angsuran Pinjaman Pakai Sampah
Sampah yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan mencemari lingkungan karena dibuang sembarangan di pesisir pantai, oleh masyarakat Desa
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - Sampah yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan mencemari lingkungan karena dibuang sembarangan di pesisir pantai, oleh masyarakat Desa Sukoharjo, Kecamatan Rembang, kini menjadi barang bernilai ekonomi.
Hal ini berkat keberadaan Bank Sampah Jaka Raya sejak bulan Agustus 2018.
Masyarakat bisa menjual sampah yang mereka kumpulkan di bank ini.
Ditemui di Halaman Gedung Haji Kabupaten Rembang dalam ajang Bursa Inovasi Desa Cluster Rembang Barat, Selasa (27/8/2019), Koordinator pengelola Bank Sampah Jaka Raya Bharata Yanuari Adi mengatakan, inisiatif mengadakan bank sampah berawal dari keprihatinan pihaknya akan tumpukan sampah di pinggir pantai.
"Semula sampah dibuang begitu saja.
Namun, sekarang ada nilai ekonominya, sehingga warga tak lagi membuang sampah, melainkan dikumpulkan.
Di bank sampah, sampah plastik kresek per kilogramnya dihargai sampai Rp 500, botol kecap Rp 400 per botol, botol sirup Rp 300, kalau botol kecil botol obat atau botol minuman energi per botolnya Rp 50," imbuhnya.
• Dari 35 Kabupaten/Kota di Jateng, Baru 12 yang Dapat Sertifikat Tidak Buang Air Besar Sembarangan
• Mulai Sosialisasi, Kapolresta Solo Sebut Belum Tahu Kepastian Program Smart SIM
• Tidak Kapok, Pengemis dan Gelandangan di Kota Tegal Sudah Pernah Terjaring Razia
• Pelantikan Anggota DPRD Karanganyar Periode 2019-2024 Sudah Siap Seratus Persen
Bharata menjelaskan, bank sampah melayani pembelian sampah di dua titik, yaitu Dusun Kasingan dan Dusun Jarakan.
Operasional bank sampah ini difasilitasi gudang penyimpanan dan transportasi roda tiga oleh Pemerintah Desa.
Tahun ini, ada pula dana bantuan dari pemerintah kabupaten untuk pembelian mesin pencacah plastik.
Selain melakukan pembelian sampah dari warga, lanjut Bharata, pihaknya juga melayani pemberian pinjaman uang kepada warga.
Pembayaran angsuran pinjaman bisa menggunakan sampah.
Adapun besaran pinjaman berkisar Rp 150 ribu.
“Pinjaman uang yang bisa dibayar pakai sampah itu diperuntukkan bagi warga yang aktif mengumpulkan sampah.
Hal ini bertujuan memotivasi warga dalam mengumpulkan sampah.