Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Pilu Misem: Dengar Teriakan Minta Tolong, Lihat Darah Berceceran hingga Diancam Selama 5 Tahun

Hati siapa yang tidak sedih melihat anak-anaknya saling membunuh? Kisah pilu Misem yang tak mampu berbuat apa-apa karena trauma dan takut

Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati
Keempat kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas saat akan dimasukan kedalam mobil Ambulan, pada Kamis (29/8/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO --  Hati siapa yang tidak sedih melihat anak-anaknya saling membunuh? Kisah pilu Misem yang tak mampu berbuat apa-apa karena trauma dan takut dibunuh oleh cucu dan anak perempuannya.

Kesedihan itu dia tanggung selama 5 tahun, mungkin dalam hatinya berdoa semoga prahara yang menimpa keluarganya segera berakhir atau sampai akhir hayatnya.

Misem, orangtua dan nenek dari keempat korban pembunuhan satu keluarga meski mengetahui pada pembunuhan itu hanya diam membisu. 

Padahal dipastikan hatinya hancur, marah dan memendam rasa takut mengingat kejadian paling mengerikan dalam hidupnya.

"Penyelidikan terbaru bahwa sebenarnya Misem sempat dibekap Irvan dan Putra,” kata Kanit Reskrim III Polres Banyumas, Ipda Rizki Adhiansyah Wicaksono, Kamis (29/10).

Kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas saat akan dimasukkan ke dalam mobil Ambulans, Kamis (29/8/2019).
Kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas saat akan dimasukkan ke dalam mobil Ambulans, Kamis (29/8/2019). (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI)

Saat pembunuhan yang terjadi pada pukul 14.00 hingga menjelang magrib, 9 Oktober 2014, Misem sempat mengetahui perbuatan para tersangka.

Bahkan saat itu Misem nyaris juga dibunuh dan dirinya sudah dibekap oleh kedua tersangka yakni Irvan dan Putra.

Misem yang kala itu sebenarnya sudah dipindahkan ke rumah Minah sempat mendengar tangisan dan teriakan para korban.

Karena penasaran adanya tangisan dan teriakan, Misem menjadi curiga dan akhirnya masuk melalui pintu samping untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Namun ketika masuk melalui pintu samping, diketahui oleh tersangka Irvan.

"Pada saat ketahuan itulah Misem dibekap hingga membuat gigi dari Misem copot satu," imbuhnya.

Tersangka Irvan dan Putra saat memperagakan membuang para korban ke dalam lubang dibelakang rumah Misem di
Banyumas, pada Rabu (28/8/2019).
Tersangka Irvan dan Putra saat memperagakan membuang para korban ke dalam lubang dibelakang rumah Misem di Banyumas, pada Rabu (28/8/2019). (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Karena syok dan dibekap oleh Irvan, Misem akhirnya pingsan dan kemudian dibawa oleh Irvan dan Putra.

"Pada saat itu sempat terjadi debat antara Irvan dan Putra yang mana Irvan menginginkan agar Misem juga ikut dibunuh.

Namun tersangka Saminah menolak, sebab dia merasa, Misem adalah ibunya," katanya.

Misem yang kala itu tidak menyaksikan pembunuhan tersebut, tetapi karena pernah disekap dan diancam Misem tidak mau menyampaikan hal tersebut kepada keluarganya sendiri, yaitu Edi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved