Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Pilu Misem: Dengar Teriakan Minta Tolong, Lihat Darah Berceceran hingga Diancam Selama 5 Tahun

Hati siapa yang tidak sedih melihat anak-anaknya saling membunuh? Kisah pilu Misem yang tak mampu berbuat apa-apa karena trauma dan takut

Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati
Keempat kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas saat akan dimasukan kedalam mobil Ambulan, pada Kamis (29/8/2019). 

Unit Reserse Kriminal Polres Banyumas menyerahkan keempat kerangka jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas kepada pihak keluarga, Kamis (29/8).

Kerangka jenazah yang sudah dimasukkan keranda diserahkan kepada Edi Pranoto (49) yang merupakan anak keempat Misem, dan Winarti (53) ibunda dari Pipin.

Keempat kerangka jenazah (Supratno, Sugiyono, Heri, dan Pipin) yang sebelumnya di tempatkan di ruang kedokteran Forensik RS Margono Soekarjo Purwokerto, sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan. Keempat kerangka jenazah akan dibawa ke rumah duka terlebih dahulu.

"Pemeriksaan secara forensik sudah selesai. Akan tetapi untuk lebih lengkapnya menunggu hasil DNA, karena melalui DNA yang memastikan bahwa keempat jenazah adalah para korban tersebut," ujar Rizki.

Sampel DNA yang diambil sendiri adalah dari Misem dan Winarti (ibu dari Pipin) selaku mantan istri dari korban Supratno.

Kondisi psikologis Misem sendiri masih sedih, namun karena sudah terbiasa ditinggal anak-anaknya selama 5 tahun, sudah beranjak pulih.

"Misem sudah cukup tenang, tadi meminta agar jenazahnya yang awalnya akan langsung dimakamkan, mampir dulu kerumahnya. Karena untuk melihat yang terakhir kalinya," imbuhnya.

Rencananya keempat kerangka korban pembunuhan akan dimakamkan di pemakaman Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. (Tribunjateng/jti).

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved