Mau Tahu Sejarah Mantu Poci di Tegal? Teater RSPD Tampilkan Sangat Apik dan Juara di TMII Jakarta
Siapa orangtua yang tidak berbahagia saat melangsungkan hajatan? Tentu semua akan bahagia. Apalagi jika itu anak atau cucu sendiri.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
Singkat cerita, esoknya Sam, Siran, dan Dul datang bersama Pak Lurah.
Pak Lurah datang sekaligus menyampaikan permohonaan maaf kepada Sardi dan Iroh.
Ia pun mengusulkan supaya mereka melangsungkan mantu poci.
Tradisi asli Tegal yang diperuntukan bagi suami istri yang tidak memiliki anak.
Sardi dan Iroh setuju.
Mantu poci pun dilaksanakan.
Semua warga berdatangan membantu berlangsungnya resepsi hajatan.
Dua poci besar pun diarak ditempatkan di pelaminan layaknya kedua mempelai.
Di akhir cerita meski Sardi dan Iroh tidak memiliki anak, keduanya merasakan bahagia atas berlangsungnya mantu poci.
Sutradara Yono Daryono mengatakan, ini adalah pentas produksi ke 67 Teater RSPD Kota Tegal.
Naskah yang berjudul mantu poci, memang asli tradisi yang berkembang di Tegal.
Namun sayangnya, banyak orang Tegal yang kini tidak mengetahui tradisi mantu poci.
Bahkan mungkin sudah tidak ada lagi yang melangsungkan.
Menurutnya, tradisi mantu poci ini diperuntukan bagi mereka suami isteri yang tidak memiliki anak.
“Ini tradisi asli Tegal. Memang sekarang nyaris tidak ada,” katanya.