Mau Tahu Sejarah Mantu Poci di Tegal? Teater RSPD Tampilkan Sangat Apik dan Juara di TMII Jakarta
Siapa orangtua yang tidak berbahagia saat melangsungkan hajatan? Tentu semua akan bahagia. Apalagi jika itu anak atau cucu sendiri.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Sardi (kiri) saat marah ketika ketiga tetangganya membahas pernikahan dan acara sunat anaknya.
Yono menjelaskan, mantu poci menjadi tradisi supaya mereka yang tidak punya anak bisa merasakan kebahagian hajatan atau mantu.
Hampir tiap tahunnya orang- orang kan menghadiri hajatan atau undangan.
Sementara yang tidak punya anak tidak punya hajatan.
Yono menjelaskan, pesan moral dari pentas mantu poci ini adalah gotong royong.
“Pesan moralnya gotong royong. Jadi orang dulu kalau mau hajatan itu tidak pakai modal.
Seperti di pentas tadi, ada yang bawa beras sekuital atau telur 25 kilogram. Dan itu nantinya akan balik lagi,” jelasnya. (fba)
Berita Terkait