Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Panti Asuhan di Demak Ini Tampung Bocah Korban Penyalahgunaan Narkoba dan Miras

Yayasan Panti asuhan Raden Sahid terima korban penyalahgunaan narkoba dan minuman keras usia di bawah 18 tahun.

Penulis: Moch Saifudin | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/MOCH SAIFUDIN
Terapi pengasuh dan klien di Yayasan Panti Asuhan Raden Sahid 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Yayasan Panti asuhan Raden Sahid terima korban penyalahgunaan narkoba dan minuman keras usia di bawah 18 tahun.

Yayasan Panti Asuhan Raden Sahid yang telah berdiri sejak 2007 tersebut memiliki binaan sejumlah 130 anak.

"Pada 2007 lalu tersebut, awalnya menerima enam anak dari Semarang yang suka keliling kota menggunakan vespa," jelas pengasuh Yayasan PA Raden Sahid, Nur Hamid, Minggu (15/9/2019).

Yayasan PA Raden Sahid telah diakui Kementerian Sosial sebagai Institusi Pelayanan Wajib Lapor.

Diantaranya menampung anak miskin, anak terlantar, anak punk, dan anak bermasalah hukum.

Seperti halnya MA (16), yang masuk di Yayasan PA Raden Sahid sejak Mei 2019.

MA sebelumnya mengaku kerapkali minum minuman keras setiap hari.

New Metro Hibur Ribuan Pengunjung Penutupan Pekan Raya Gubug

Ini Kesalahan Mendasar Para Pengguna Mobil BMW dalam Berkendara

Komunitas Alzi Semarang Deteksi Sederhana Gejala Demensia, Cukup Menggambar Jam

Sisihkan 15 Tim, Bhayangkara Polres Kebumen Juarai Turnamen Bola Voli Kapolres

MA yang saat ini kelas satu sekolah menengah kejuruan tersebut, juga sempat menggunakan obat masuk angin agar bisa teler dengan penggunaan yang ditingkatkan.

Obat obatan tersebut diantaranya komik, infarsil, glandosip, dan lainnya.

"Tapi saya sudah tidak makai lagi sejak 2018.

Saya ke sini diantarkan Pak Polisi dan orang tua.

Namun setelah beberapa bulan di sini, saya merasa lebih nyaman, tenang. Karena lingkungan saya yang mempengaruhi saya seperti ini," jelas MA yang mengenakan tato di kedua tangannya dan melubangi kedua telinganya.

MA mengaku sudah ikhlas jika harus menghapus kedua tato yang berada di kedua lengannya.

Ia pun mengaku akan menjahit kembali lubang di kedua daun telinganya. Tato dan lubang tersebut ia buat pada 2018.

MA yang berasal dari Demak Kota tersebut, kerapkali diajak oleh temannya untuk nongkrong dan mengikuti konser Slank di berbagai daerah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved