Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bencana Kekeringan di Pekalongan Makin Meluas, 13 Desa Krisis Air

Krisis air bersih kian meluas di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Hingga saat ini yang tercatat sudah 13 desa di 10 Kecamatan di Kabupaten

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
BPBD Kabupaten Pekalongan menyalurkan bantuan air bersih di Dukuh Siberuk, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Krisis air bersih kian meluas di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Hingga saat ini yang tercatat sudah 13 desa di 10 Kecamatan di Kabupaten Pekalongan mengalami krisis air bersih.

Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, mengatakan sudah 13 desa mengalami kesulitan air bersih.

Diantaranya yaitu di Desa/Kecamatan Karangdadap, Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar, Desa Legokgunung dan Galangpengampon, Kecamatan Wonopringgo, Desa Doro dan Sawangan di Kecamatan Doro, Kelurahan/Kecamatan Sragi, Desa Tanjungsari, Kecamatan Kajen, Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto, Desa/Kecamatan Kesesi, Desa Jagung, Kecamatan Kesesi, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran, dan Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni.

Menurutnya BPBD sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 123 tangki, atau 592 ribu liter air.

BREAKING NEWS : Anak Presiden Bikin KTA PDI Perjuangan Sekaligus Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo

2 Tahanan yang Kabur dari Sel Tahanan Polres Semarang Masih Buron, Petugas Jaga Diperiksa Propam

Fakuktas Teknik Undip Bekerjasama dengan Dinsos Jateng Hibahkan 35 Tangan Mekanik

Pemkab Sragen, KPU dan Bawaslu Belum Sepakati Anggaran Pilkada 2020

"Masyarakat sudah mulai merasakan kekeringan sejak awal Agustus, dan mulai meningkat pada bulan September ini.

Untuk armada kita masih empat, dua dari BPBD, PMI satu, dan dari PDAM satu," kata Budi kepada Tribunjateng.com, usai droping air bersih di Dusun Siberuk, Senin, (23/9/2019).

Sementara itu Kepala Desa Lambanggelun Sutopo mengatakan untuk di desanya yang mengalami krisis air bersih ada dua dusun yaitu Dusun Siberuk dan Dusun Simendem.

"Mengalami krisis air bersih sudah tiga bulan, tapi untuk kekeringan baru satu bulan," katanya.

Krisis air bersih di Desa Lambanggelun untuk tahun ini, menurut Sutopo yang terparah dibandingkan dengan tahun kemarin.

"Tahun kemarin sumber-sumber air masih bisa dijangkau, namun untuk sekarang sumber airnya susah bahkan warga harus jalan ke hutan pinus sekitar 1 hingga 2 kilometer," ujarnya.

Terpisah Daisah (50), warga Dusun Siberuk, Desa Lambanggelun, mengatakan, warga sudah kesulitan air bersih sejak tiga bulan terakhir.

Sebelum ada dropping air bersih, warga terpaksa mencari air ke tengah hutan sejauh 1 km lebih dengan medan yang sulit.

"Saya, merasa senang dengan adanya bantuan air bersih itu, dan menyampaikan rasa terima kasihnya.

Setiap hari kami paling tidak butuh 5 dirijen air atau sekitar 100 liter air untuk enam jiwa.

Ini hanya untuk minum, masak, dan kebutuhan buang hajat.

Untuk mandi dan mencuci pakaian di sungai," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved