Firman Siap Berkolaborasi dengan UMKM Lokal Semarang Guna Mewujudkan Tujuan Bersama
Firman Setyaji (23), pemilik jenama pengolahan enceng gondok Bengok Craft siap berkolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Semarang
Penulis: amanda rizqyana | Editor: m nur huda
Produk tersebut ternyata laku keras saat dipromosikan lewat media sosial. Lima puluh buah buku dari enceng gondok dibeli penggemar kerajinan dari Jakarta dan Bali.
Bermodal hasil penjualan itu, Firman dibantu teman dan beberapa warga setempat mengembangkan aneka produk lainnya.
Mulai dari topi, pembungkus telepon genggam, kaos, sandal, tas jinjing (tote bag), topi, keranjang, hingga sejumlah perabot rumah tangga.
Produk dari enceng gondok itu dipasarkan mulai Rp 10 ribu untuk gelang hingga Rp 300 ribu.
"Yang terbaru, kami tertantantang membuat stool berbahan enceng gondok oleh perusahaan furnitur asal Swedia, Ikea. Ikea meminta contoh order meskipun kami belum pernah membuat sebelumnya, tapi kami menyanggupi untuk mencobanya," ujarnya.
Sayangnya, waktu sepekan yang disediakan untuk menyelesaikan pesanan tidak berhasil ia penuhi sesuai kriteria yang diminta. Bengok Craft belum lolos proyek tersebut dan berharap tahun depan bisa menerima lagi tantangan tersebut dan lolos karena kapabilitas, kapasitas, dan kualitasnya yang semakin mumpuni.
Ia mengakui kendala dalam kapasitas produksi, ini terus menambah rekanan dan kelompok kerajina, selain itu ia ingin dapat meningkatkan kualitas para pembuat kerajinan dengan memberikan pelatihan kerajinan yang intensif.
Firman berharap stool atau bangku kecil berbahan enceng gondok kering tersebut bisa menjadi alternatif furnitur rumah tangga yang unik dan otentik. Meski begitu, Firman tak patah semangat.
Kerja kerasnya membuahkan hasil dengan digelarnya aneka produk buatannya di gerai kerajinan di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di Jakarta Pusat.
Sedangkan di tingkat lokal, dia sudah membuka gerai di tempat wisata Desa Semilir Bawen.
Selain itu juga sedang dirintis pembukaan gerai di Taman Wisata Saloka Lopait Tuntang.
Tak hanya itu, Bengok Craft juga telah lolos ke pameran produk kerajinan terbesar di tanah air yakni Inacraft 2019 di Jakarta.
Ia berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tak hanya di Semarang maupun Pula Jawa.
“Kepengin membuka gerai di Bali karena pasarnya ramai. Mungkin dua tahun kedepan akan buka disana sambal mempersiapkan tingkat produksi yang lebih baik,” pungkasnyanya.
(arh)