Seluruh Prajurit dan ASN Kodim Temanggung Dibina, Pasintel : Menangkal Paham Radikal dan Komunis

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - ‎ Kodim 0706/Temanggung menggelar pembinaan untuk mengantisipasi bahaya laten komunis (Balatkom) dan juga membendung paham radikal, yang dapat merongrong Pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kegiatan yang dipimpin Pjs Kasdim, Kapten Inf Edward, itu digelar di Gedung Sarwoguno Kodim 0706/Temanggung.

‎"Dengan ini, prajurit TNI AD diharapkan senantiasa aaspada dan mampu mengambil langkah yang tepat dalam mengamankan dan menjaga keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman," kata Kapten Inf Edward, mewakili Dandim 0706/Temanggung, Letkol Inf AY David Alam.

Pasintel Kodim 0706/Temanggung, Kapten Arh Martinus, menyampaikan pembinaan ini bertujuan untuk menangkal timbulnya kembali gerakan-gerakan komunis, juga paham radikal lain.

Oleh karena itu, dalam menghadapi berbagai bentuk kemungkinan, maka perlu diberikan penjelasan dan pemahaman kepada semua prajurit TNI dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kodim 0706/Temanggung.

• Pekerja Bisa Manfaatkan MLT BPJS Ketenagakerjaan Untuk Subsidi DP Rumah hingga Pinjaman Renovasi

• 1.000 Pustakawan di Demak Ikuti Pelatihan Aplikasi Kepustakaan Versi 2019

• Polres Kebumen Juara 1 Input Sidik Jari se Indonesia, Berikut Fakta Unik Sidik Jari

• Rayuan Mantep Sujarwo Luluhkan Remaja 15 Tahun, Akhirnya Mau Melakukan Perbuatan Asusila

‎"Apalagi sebagai prajurit teritorial sebagai bekal untuk memberikan wawasan terhadap masyarakat, agar tidak mudah terpengaruh oleh paham radikal.

Serta mengajak masyarakat agar mewaspadai orang asing, sehingga nantinya akan diperoleh langkah, cara dan kesamaan dalam bertindak," paparnya.

Ia juga berpesan, agar keluarga diperhatikan betul dalam penggunaan media sosial (medsos) yang ada.

Supaya, jangan sampai merugikan bagi prajurit maupun ASN di lingkungan Kodim 0706/Temanggung.

‎"Jangan memposting ujaran kebencian, tidak usah menampilkan video maupun gambar berita provokasi dan tidak usah berkomentar maupun menanggapi terkait berita hoaks.

Sekali lagi kami berpesan, gunakan medsos dengan bijak dan untuk hal yang positif, agar tidak merugikan diri sendiri, keluarga maupun satuan," ujarnya.‎ (yan)