Tak Ada Pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan, Pedagang : Janji Pemkot dan Dewan Cuma Omong Kosong
Tindak lanjut pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan hingga kini tak terdengar kabarnya.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Tindak lanjut pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan hingga kini tak terdengar kabarnya.
Meski masuk 10 prioritas Pemkot, pembangunan Pasar Banjarsari seolah tenggelam dengan pembangunan sarana dan prasarana lainya.
Hal itu terbukti berjalannya 4 pembangunan dengan total anggaran mencapai Rp 30,8 miliar lebih, dan akan dirampungkan secara bersamaan akhir tahun ini.
Selain pembangunan dua sentra kuliner dengan Rp 1,7 miliar, dan pembangunan jalur lambat di interchange Rp 12,7 miliar.
Dua proyek lainya juga tengah dikerjakan.
Dua pembangunan yang masih dikerjakan berupa penataan alun-alun senilai Rp 2,5 miliar, penataan kawasan sempadan sungai dan penambahan pompa air di Pekalongan Utara Rp 6,4 miliar.
• Buron Perampok di Karangsentul Purbalingga Akhirnya Tertangkap, Todong Korban Pakai Air Gun
• Setelah Hentikan Tren Positif PSS Sleman, Banur Ingin PSIS Lakukan Hal yang Sama kepada Persib
• Hakim Tolak Gugatan Keluarga Korban Tabrak Lari Overpass Manahan Solo
• Tertarik Kuliah di Taiwan? Yuk ke Gedung ICT Undip, Ada 14 Kampus Buka Penerimaan
Pedagang pun menganggap Pemkot dan DPRD tak serius memperhatikan pembangunan Pasar Banjarsari.
Pasalnya, pedagang selalu diberikan janji-janji terkait pembangunan pasar yang terbakar Februari tahun lalu.
"Tidak ada yang serius memperhatikan nasib pedagang Pasar Banjarsari, buktinya tidak ada tindak lanjut pembangunan pasar," jelas Purwanto Sekertaris Pedagang Pasar Sentiling Pekalongan (P3SP) yang dulu menempati Pasar Banjarsari, Selasa (5/11/2019).
Dilanjutkan Purwanto, yang kini berdagang di Pasar Darurat Sorogenen, pembangunan jangka pendek dan panjang yang dijanjikan Pemkot hanya omong kosong.
"Dewan dan Pemkot sama saja, mana realisasinya, mereka janji Agustus lalu ada pembangunan, kemudian mundur September dan mundur lagi ke Oktober.
Hingga kini kami dibiarkan seperti ini," paparnya.
Ia menuturkan pedagang seolah anak tiri, karena kondisi Pasar Banjarsari mangkrak satu tahun lebih dan pembangunan justru dilakukan untuk yang lain.
"Kami ini seperti anak tiri, beberapa waktu lalu kami pernah menanyakan ke dinas tentang pembangunan jangka pendek di pasar darurat maupun jangka panjang di Pasar Banjarsari.
Namun mereka bilang tidak ada dana," imbuhnya.