Kawasan Gunung Lawu Kembali Terbakar, Semua Jalur Pendakian Ditutup

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kawasan lereng Gunung Lawu sisi timur tepatnya di Desa Sukowidi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, terbakar pada Jumat (15/11/2019).

Jalur pendakian wilayah Kabupaten Karanganyar ditutup sementara.

Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), jalur pendakian Cemoro Kandang dan Candi Cetho ditutup untuk sementara dikarenakan terjadi kebakaran di Gunung Lawu sisi timur yang masuk dalam wilayah Perum Perhutani.

Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Nardi menyampaikan, karena alasan keamanan para pendaki, semua jalur pendakian Gunung Lawu ditutup untuk sementara.

"Jalur pendakian (Gunung Lawu) yang masuk Karanganyar mulai ditutup pada Jumat (15/11/2019) pukul 18.30.

• Angka Stunting di Kabupaten Kendal Capai 1655 Balita, Meningkat Dibanding Tahun lalu

• 5 Warga Grobogan Pekerja Double Track Rel Kereta Api Tertimbun Longsor di Sukabumi, 2 Tewas

• BREAKING NEWS : 2 Terduga Teroris Mati dan 1 Anggota Densus 88 Terluka Dalam Baku Tembak di Medan

• BREAKING NEWS : Kecelakaan Truk Pengangkut Semen di Brangsong Kendal, Arus Lalu Lintas Macet Parah

Kemarin masih ada sekitar 30 pendaki yang naik lewat jalur Candi Cetho.

Sebagian sudah turun saat malam, sisanya pagi ini," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Sabtu (16/11/2019).

Sejumlah relawan, Perhutani dan TNI-Polri dari wilayah Magetan sudah berupaya memadamkan titik api.

"Kemungkinan merembet ke wilayah Karanganyar kecil, laporan yang saya terima api sudah mengecil," ungkapnya.

Nardi mengungkapkan, jalur pendakian akan dibuka kembali, apabila sudah dinyatakan aman.

Penutupan jalur untuk antisipasi dan pertimbangan keamanan dari pendaki.

"Kita nunggu info dari wilayah Jatim, kalau sudah aman dibuka.

Seperti halnya kebakaran bulan lalu.

Meski yang terbakar wilayah jalur Candi Ceto. Jalur Kandang juga ditutup.

Jadi semua jalur ditutup karena alasan keamanan pendaki," jelasnya.