KISAH INSPIRATIF : Perjalanan Soto Pak Wito Sempat Tutup Kini Punya 45 Karyawan
Mempertahankan cita rasa khas kuliner puluhan tahun butuh penanganan khusus. Setyo Budi membuktikan hal itu.
Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
Sebastian Hendra Putra salah satu pembeli soto menyatakan sudah berlangganan menyantap hidangan berkuah bening itu sejak dua tahun lalu.
Ia pun mendapat undangan untuk bisa datang di peresmian warung baru.
"Yang saya suka itu gurihnya ya, karena di sini bisa minta bawang goreng sesuka kita banyak bisa sedikit bisa," terangnya.
Dengan kuah soto yang bening menurutnya akan semakin menggiurkan jika dicampur dengan sambal.
Terlebih ditemani dengan satai dan tempe yang digoreng renyah. "Ya rasanya beda dengan soto lainnya, jadi membuat kita pengin ke sini lagi. Terlebih harganya juga terjangkau, satu porsi cuma Rp 12 ribu," bebernya.
Sementara itu Setyo Budi Rahayu, pemilik Soto Pak Wito merahasiakan racikan masakannya sehingga membuat sedap.
"Kalau resep ya rahasia itu nanti akan saya turunkan ke anak saya," kelakarnya.
Meski demikian ia menyebut kekhasan soto di tempatnya adalah dengan bebasnya pengunjung mengambil bawang goreng.
"Di sini bebas ambil bawang goreng, jadi itu yang akan membuat rasanya semakin gurih," pungkasnya. (Rival Almanaf)