Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Asik, Ada Destinasi Wisata Baru di Karanganyar, Namanya Passibo. Kulinernya Semua Olahan Singkong

Mengusung konsep pasar wisata yang diberi nama Pasar Singkong Jatisobo (Passibo), diharapkan dapat menghidupkan kembali Pasar Klerong yang berada di

Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Mengusung konsep pasar wisata yang diberi nama Pasar Singkong Jatisobo (Passibo), diharapkan dapat menghidupkan kembali Pasar Klerong yang berada di Dusun Klerong Desa Jatisobo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar.

Passibo menawarkan tempat wisata yang unik.

Tempat berjualan para pedagang dibuat seperti gubuk di pematang sawah.

Selain itu untuk transaksi jual-belinya, para pengunjung dapat menukarkan uang rupiah dengan uang bernilai Rp 1.000, Rp 2.000, dan Rp 5.000 yang terbuat dari kayu berbentuk bulat dan persegi panjang di gubuk "Pangisi Duwit" yang berada di dekat pintu masuk.

Ide pasar wisata bermula dari kelompok Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) saat melakukan pengabdian di wilayah tersebut.

Passibo secara resmi dilauncing oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono di kawasan yang dulunya bernama Pasar Klerong, Sabtu (23/11/2019).

Mahasiswa Asing Ikut Mitigasi Hijau di Bantaran Sungai Bengawan Solo jadi Perhatian Warga

Cari Ponsel Harga Rp 1 Jutaan? Ini Daftarnya Mulai Realme, Oppo hingga Samsung

Ratusan Rider se Indonesia Ikuti Salatiga Downhill Championship 2019, Ada Juga Kelas Mantan Atlet

Ironi Guru Honorer Banjarnegara di Seleksi CPNS 2019, Tak Bisa Daftar hingga Pengabdian jadi Ibadah

Ketua Tim Pelaksana Program Hibdah Dana Desa (PHDB), Arsyi Boga Rasa Putra menyampaikan, dulunya Pasar Klerong ini mangkrak selama hampir 20 tahun, kemudian digagaslah Passibo dengan mengajukan bantuan melalui PHDB dari Kemenristekdikti.

"Kenapa konsepnya pasar wisata, wilayah ini strategis, perbatasan antara Kabupaten Karanganyar dengan Kabupaten Wonogiri dan Sukoharjo.

Saat ini kebutuhan masyarakat untuk berwisata cukup tinggi," katanya kepada Tribunjateng,com, Sabtu (23/11/2019).

Dijelaskannya selain menawarkan pasar wisata, nantinya di ruko lama yang mangkrak akan dibangun kembali dan digunakan untuk tempat berjualan aneka olahan dari singkong yang menjadi komoditas masyarakat setempat.

Sampai saat ini sudah ada sekitar 35 pedagang yang berjualan tanpa dipungut retribusi, ada yang berjualan jamu, tiwul, kripik cethol dan lain-lain.

"Nantinya ini akan diserahkan kepada pihak desa untuk dikelola.

Namun kami akan tetap melakukan pendampingan," ujarnya.

Kades Jatisobo, Triyono mengatakan, Pasar Klerong ini milik Pemda, sebenarnya pihaknya pernah mengajukan supaya dapat dikelola oleh pihak desa supaya pasar dapat hidup kembali.

"Dengan Passibo ini menjadi stimulus untuk membangkitkan pasar yang lama mati, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved