Doddy Prediksi Tahun Depan Bisnis Alat Kesehatan Lesu
Iklim bisnis penyedia alat kesehatan (Alkes) tahun depan diprediksi lesu. Bahkan sejumlah perusahaan setiap tahunya mengalami penurunan omset 10
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Iklim bisnis penyedia alat kesehatan (Alkes) tahun depan diprediksi lesu.
Bahkan sejumlah perusahaan setiap tahunya mengalami penurunan omset 10 persen hingga 30 persen.
Wacana pemerintah pusat menaikkan iuran BPJS Kesehatan juga dianggap tak membawa perubahan.
Pasalnya, penagihan yang dilakukan ke sejumlah rumah sakit selalu tersendat karena belum turunnya dana dari BPJS.
Menurut Direktur PT Pasadena Medical Indonesia, Aldinov Doddy Pratama, beberapa tahun terakhir iklim bisnis penyedia Alkes tak kondusif.
• Angin Puting Beliung Mengamuk di Desa Sriwulan Demak, 1 Korban Jiwa dan Ratusan Rumah Porak-poranda
• Perayaan Ultah Berujung Maut di Kebumen, Riyani Terpeleset dan Tenggelam di Sungai Luk Ulo
• 15 Kali Sukses Mencuri, Aksi Hartanto Terhenti saat Tertangkap Basah Warga dan Bhabinkamtibmas
• Ketahuan Selingkuh, Warga Tuntut Carik dan Kasi Pemerintahan Desa Bantal Mundur, Kades Malah Pingsan
“Bahkan ada rumah sakit yang beluk membayar hingga 8 bulan, kalau iuran dinaikkan menurut kami sama saja jika sistemnya masih sama,” jelasnya, Senin (9/12/2019).
Dilanjutkannya, setiap tahun perusahaannya mengalami penurunan omset.
“Sebelum ada e-katalog masih terbilang lumayan, namun setelah ada e-katalog omset terus menurun 10 persen bahkan sampai 30 persen,” ucapnya.
Doddy menuturkan, tingginya pajak dari pemerintah dan persaingan antar distributor menambah buruknya iklim bisnis.
“Tahun depan prediksi kami, perusahaan penyedia Alkes bakal semakin terguncang, walaupun pemerintah menikan iuran BPJS,” imbuhnya. (bud)