Bisa Pantau Kondisi se-Jateng dari Posko Terpadu Siaga Banjir, Ganjar : Kami Diminta Lek-lekan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut dalam dua bulan ini dimungkinkan terjadi cuaca cukup ekstrem di provinsi ini.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut dalam dua bulan ini dimungkinkan terjadi cuaca cukup ekstrem di provinsi ini.
Oleh karena itu, Pemprov Jateng mendirikan Posko Terpadu Siaga Banjir di Wisma Perdamaian Semarang mulai Kamis (9/1/2020) hingga beberapa bulan ke depan.
Di posko itu bisa memantau kondisi cuaca hingga ketinggian permukaan air sungai.
• Strategi Iran Tembus Pangkalan Militer AS Kejutkan Dunia, Ada Peran Qassem Soleimani
• Sandiwara Zuraida Istri Hakim Jamaluddin: Otak Pembunuhan, Air Mata Palsu dan Pakai Aplikasi Canggih
• Viral di Medsos Video Pembantu ART Ikat Kaki dan Tangan Serta Aniaya Anak Majikan, Ini Alasan NV
• Najwa Shihab Marah Kapal Cina di Natuna Bawa Senjata, Bakamla Indonesia Cuma Bawa Keris
Sehingga diharapkan bisa meminimalkan risiko bencana karena dapat dilakukan penanganan darurat secara cepat.
"Di sini, informasi akan diolah untuk segera ditindaklanjuti.
Terutama berkomunikasi dengan kabupaten/kota supaya segera ada antisipasi maupun penanganan.
Bisa segera halo-halo warning (peringatan) ke kades, camat dan bupati," kata Ganjar.
Ada lima monitor besar yang disambungkan dengan beragam informasi berkaitan dengan kebencanaan.
Gambar hasil tangkapan CCTV di beberapa titik di Jateng juga ditampilkan di salah satu monitor.
Satu monitor digunakan untuk berkomunikasi melalui sambungan video seperti halnya video conference.
Informasi terbaru dan validasi data kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jateng akan muncul di layar tersebut.
"Ada sejumlah daerah yang diprediksi mengalami curah hujan ekstrem.
Yakni curah hujan mencapai 500 mm yang berwarna hijau pekat di monitor," terangnya.
Menurutnya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, meminta ada posko khusus bencana.
"Sebenarnya sudah ada posko harian dI BPBD, ini hanya untuk mem-backup.
Kita diminta lek-lekan (siaga)," ujarnya.
Posko terpadu, lanjutnya, fungsinya mengurangi resiko bencana.
Mendeteksi awal, informasi yang didapat dengan cepat agar bisa diantisipasi.
Selanjutnya, bisa ditentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil.(mam)
• Dinsos Jateng Siapkan Logistik Beras Cadangan 200 Ton untuk Penanganan Bencana Banjir
• Tanggul Sungai Tuntang Jebol, 1 Dukuh di Demak Terendam Banjir Setinggi 80 Sentimeter
• Priyanto Sebut Peluang Investasi Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Terbuka Lebar untuk Pengembang
• Saat Patroli, Anggota Polsek Poncowarno Jumpai Truk Terperosok, Mobil Backbone Diuji Ketangguhannya