Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dalam Waktu Dekat, Iran Bakal Lanjutkan Serangan Balasan ke Amerika Lebih Keras

Balas dendam Iran ke Amerika Serikat bakal berlanjut. Bakal lebih keras dari serangan balasan dengan rudal pada dua pangkalan militer AS di Irak

Editor: m nur huda
Wikimedia Common
Serangan balasan Iran ke Amerika Serikat (AS), diluncurkan puluhan peluru kendali ke pangkalan militer AS di Irak menggunakan Rudal Fateh Iran. 

Dua lusin lebih peluru kendali balistik diluncurkan.

Video serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak beredar di media sosial. Puluhan rudal jelajah diluncurkan
Video serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak beredar di media sosial. Puluhan rudal jelajah diluncurkan (Twitter)

Sasaran utamanya pangkalan militer besar Ayn al-Asad di Provinsi Anbar, Irak bagian barat.

Gempuran rudal itu mengejutkan dunia, melihat kapabilitas militer Iran.

Presiden Trump merespon serangan asimetrikal Iran itu, Rabu pagi waktu Washington. Ia sama sekali tidak menyinggung rencana serangan balasan secara militer.

Pidatonya lebih banyak pembenaran atas keputusannya mengeksekusi Soleimani, serta ancaman sanksi ekonomi lebih keras terhadap Iran.

Apa rahasianya sehingga Iran punya kapabilitas militer yang luar biasa?

Bagaimana taktik strateginya di tengah tekanan dan embargo kuat oleh AS dan sekutunya?

Laman berita Israel, Haaretz.com, Kamis (9/1/2020), melansir laporan Reuters, menyebut Iran sudah sangat lama membangun kemampuan mandirinya di bidang militer.

Di tengah tekanan dari berbagai penjuru, Iran juga memperluas pengaruh, membangun jaringan di Timur Tengah.

Peran Qassem Soleimani

Qassem Soleimani memiliki andil besar karena ia memimpin pasukan khusus yang memang menjalankan tugas ekstrateritorial di luar Iran, baik militer maupun politik.

Daniel J Levy, kolumnis Haaretz mencatat, Amerika memiliki kekuatan militer luar biasa. Tapi Iran memiliki keahlian istimewa di peperangan inkonvensional.

Di Lebanon yang berhadapan langsung dengan Israel, Iran menancapkan pengaruhnya lewat Hezbollah.

Di Jalur Gaza, Qassem Soleimani menjalankan operasi rahasia membantu kelompok Hamas secara logistik maupun pengembangan senjata.

Hubungan Iran dengan Hamas ini unik, karena di satu pihak Hamas mewakili gerakan Ikhwanul Muslimin, di sisi lain kelompok ini berseberangan dengan Syiah yang identik dengan Iran.

Di Yaman, Iran memiliki hubungan sangat kuat dengan kelompok Houthi. Secara teknik dan logistik militer, Houthi banyak dibantu Iran guna melawan Saudi dan sekutu Arabnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved