Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tabir Rahasia di Balik Pembunuhan Soleimani, Ada Konflik Melibatkan China, AS Marah Karena Hal Ini

Misteri dan rahasia apa awal terjadinya pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani. Misteri tentang apa yang melatarbelakangi, maksud dan tujuan operasi

guardian news/YouTube
Qassem Soleimani, seorang Jenderal Iran tewas dibunuh oleh militer AS melalui drone. 

Ia membawa pesan Pangeran Muhammad sebagai penguasa de facto Saudi, meminta agar Washington menahan diri supaya rakyat kawasan Teluk tidak jatuh dalam peperangan lebih menyakitkan lagi.

Saudi dan Iran agaknya telah menemukan jalan untuk meredakan konflik kawasan dengan perantara Irak.

Karena itu digelar pertemuan di Baghdad, dan Teheran mengutus Qassem Soleimani.

Reaksi Riyadh terhadap pembunuhan Soleimani tidak menunjukkan kegembiraan atau sampai ada perayaan terbuka.

FAKTA BARU : Saat Hakim Jamaluddin Dibunuh, Anaknya yang Terkecil Sempat Terbangun

Qatar, yang masih bermasalah dengan Riyadh, juga menyatakan dukacita.

Menlu Qatar terbang langsung ke Teheran.

Langkah ini mungkin mengantisipasi jika Iran juga menargetkan Doha sebagai sasaran balas dendam.

Bagaimanapun, drone MQ1 Reaper yang membunuh Soleimani diterbangkan dari pangkalan militer AS di Al Udeid Qatar.

Dalam pidato nasionalnya, Trump menyinggung soal sumber minyak Timur Tengah.

Trump mengatakan AS tidak akan bergantung minyak dari kawasan itu, dan akan menyiapkan sumber energi mandiri.

Pernyataan ini menegaskan, AS sedang menghadapi problem serius ketika China kini menjadi pemimpin dagang sektor strategis di Timur Tengah, Afrika, maupun Amerika Selatan, khususnya Venezuela sebagai pemilik cadangan minyak terbesar kedua di dunia.

Venezuela, Rusia, Iran, Irak, Qatar dan Arab Saudi merupakan pemilik mayoritas cadangan minyak dan gas di dunia. Tiga pihak pertama memiliki hubungan sangat kuat dengan Beijing.

China dan Rusia di sisi lain ingin konsolidasi lebih lanjut untuk memastikan pertumbuhan masa depan benua super Eurasia terbebas dari perang dan konflik.

Arab Saudi, di sisi lain pro-AS tetapi bisa condong ke kamp Sino-Rusia baik secara militer maupun terkait sektor energi.

Proses yang sama sedang berlangsung dengan Irak dan Qatar berkat berbagai kesalahan strategis Washington di wilayah tersebut.

Pendudukan Irak sejak 2003, penghancuran Libya, Suriah dan Yaman sejak 2011, membuat negara-negara Teluk berusaha menyiapkan alternatif lain jika AS terus membabibuta.

Perjanjian Irak dan Cina di sektor konstruksi adalah contoh penting bagaimana Beijing bermaksud menggunakan troika Irak-Iran-Suriah untuk menghidupkan Timur Tengah dan menghubungkannya megaproyek Chinese Belt and Road Initiative.

Arab Saudi menjadi eksportir minyak terbesar untuk Cina, sedangkan Qatar dan Rusia muncul sebagai eksportir utama LNG ke Tiongkok.

Sektor gas ini sangat vital bagi China dan sesuai visi 2030 Xi Jinping yang ingin mengurangi secara drastis polusi udara di negaranya.

AS sama sekali tidak hadir dalam gambar besar masa depan ini.

Mereka memiliki sedikit kemampuan untuk mempengaruhi perubahan, atau menawarkan alternatif ekonomi yang lebih menarik.

Washington ingin mencegah integrasi Eurasia dengan menyulut kekacauan dan kehancuran di kawasan itu.

Pembunuhan Soleimani ada di rangkaian usaha itu.

Sulit bagi AS membayangkan jika mata uang dolar AS akan kehilangan statusnya sebagai alat transaksi internasional.

Trump pun masuk ke pusaran masalah yang membuat AS seperti putus asa.

Trump dan para pembisiknya mungkin sangat percaya serangan drone-nya terhadap Soleani dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan menakuti lawan-lawannya.

Trump pun berusaha memenangkan dukungan pemilihnya jelang Pilpres AS (caranya ia membuat narasi pembunuhan Soleimani sama dengan Osama bin Laden dan Abu Bakar Al-Baghdadi)

AS juga mengirimkan peringatan kepada negara-negara Arab tentang bahayanya memperdalam hubungan mereka dengan China.

Upaya Irak untuk memediasi perdamaian antara Iran dan Arab Saudi, menurut Federico Piaracinni, telah dibungkam AS dan Israel, untuk mencegah perdamaian menyeluruh di wilayah tersebut.(Tribunjogja.com/xna)

EKSLUSIF : Wawancara Tribun dengan Bu Kosim yang Memandikan Jenazah Lina Mantan Istri Sule

Inilah Kata Teddy Saat Bertemu Rizky Febian di Proses Autopsi Jenazah Lina Mantan Istri Sule

BERITA LENGKAP: Cinta Terlarang Istri Hakim Hingga Tega Membunuh Suaminya dan Hanya Mengaku Khilaf

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Di Balik Pembunuhan Qassem Soleimani Ada Konflik Melibatkan China dan Saudi, Amerika Marah Besar

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved