Cerita Safi'i Lihat Pelajar SMK Tawuran di Sekitar Taman Indonesia Kaya Semarang Bawa Celurit
Tawuran pelajar di Kota Semarang kerap terjadi dan kian meresahkan warga sekitar.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tawuran pelajar di Kota Semarang kerap terjadi dan kian meresahkan warga sekitar.
Terbaru, tawuran antar pelajar terjadi di Taman Indonesia Kaya, Semarang Selatan, Kota Semarang pada Kamis (9/1/2020) pukul 21.30 WIB.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjateng.com di lokasi kejadian, tawuran tersebut diduga melibatkan para pelajar dari dua SMK di Kota Semarang.
• Gerhana Bulan 2020 Besok Sabtu 11 Januari 2020, Umat Muslim Dianjurkan Salat Gerhana
• Video Banjir Bandang di Talangsari Semarang
• Warga Kedungmundu Semarang Ini Cuma Butuh 30 Menit Bobol Mesin ATM dan Larikan Uang Rp 707 Juta
• Emak-emak Asal Salatiga Ini Hajar Mantan Pacar Anaknya Pakai Helm, Suntoro dan Ahmad Ikut Aniaya
Seorang saksi mata, Safi'i (30) melihat langsung detik-detik bermulanya tawuran pecah di bagian utara Taman Indonesia Kaya.
Dia menceritakan, awal mula tawuran bentrok saat segerombolan pelajar bermotor tengah berkumpul di depan SMKN 4 Semarang, dekat Taman Indonesia Kaya.
Di waktu bersamaan, kata Safi'i, sejumlah pelajar dari SMK lainnya sedang berkumpul di bagian utara Taman.
Safi'i yang sedang bertugas sebagai penjaga parkir di lapak PKL saat kejadian itu melihat rombongan pelajar b bermotor melaju ke bagian utara Taman Indonesia Kaya.
Karena melihat gerombolan pelajar SMK lainnya di taman, akhirnya rombongan tersebut langsung memberi aba-aba dengan melepaskan sabuk berkepala gear motor sembari mengayun-ayunkannya.
"Saat itu, saya melihat banyak pelajar sedang mengayun-ayunkan sabuknya. Motornya juga banyak. Rombongan pelajar itu langsung menyerbu pelajar lainnya yang sedang berada di taman. Bentrokan akhirnya pecah," jelas pendatang asal Kabupaten Ngawi kepada Tribunjateng.com, Jumat (10/1/2020).
Dia mengaku, bahkan hampir terkena ayunan sabuk berkepala gear mtor dari gerombolan pelajar yang sedang berkonvoi dengan motor tersebut.
Selain sabuk, Safi'i pun melihat beberapa pelajar turut mengenggam senjata gear dan celurit.
Bentrokan di taman itu pun membuat satu unit motor milik penjaga PKL rusak.
"Bentrokan sempat pecah. Bahkan, salah satu bilah celurit dari para pelajar itu terlepas dari ganggangnya. Ini bilah celuritnya kami bawa," ungkapnya.
Saat bentrokan mulai mereda, Safi'i melihat patroli mobil kepolisian mulai tiba di lokasi yang membuat pelajar kocar-kacir.
"Saat polisi datang, para pelajar itu kocar-kacir. Selama saya jaga (parkir) di sini, sudah dua kali pecah bentrokan di Taman Indonesia Kaya. Ya, lagi-lagi antara pelajar dari dua sekolah kejuruan itu," ceritanya.