Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banyak Tanggul Jebol di Jawa Tengah, Eko Yunianto Asumsikan Tumpahkan Seember Air, Begini Uraiannya

Beberapa bencana banjir yang terjadi di Jawa Tengah beberapa hari terakhir ini rata-rata karena tanggul sungai jebol.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Bupati Pati Haryanto (baju merah) turut membantu pembuatan tanggul darurat di Dukuh Ngarengan, Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Sabtu (11/1/2020). 

"Kalau sudah begitu, tinggal berdoa saja. Pasti akan jebol karena tanah tanggul terkikis."

Cak Nun Bikin Stadion GBT Surabaya Bergemuruh, Ajak Bonek Bersholawat Biar Jadi Juara Liga 1 2020

Persaingan Sengit Bakal Muncul di Lini Belakang Persib Bandung, Fabiano Beltrame Ogah Pusing

"Ada satu kejadian di Kabupaten Klaten yang belum melimpas tapi tanggul jebol."

"Ternyata karena di tanggulnya itu ada rumah tikus," jelasnya.

Pihaknya akan terus melakukan pemantauan titik-titik tanggul mana saja yang dinilai kritis.

Jika ada, akan dilakukan perbaikan segera.

Eko berucap, dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada, tidak mungkin pihaknya melakukan pemantauan semua tanggul yang ada.

Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta masyarakat setempat.

Sementara, untuk tanggul yang berpotensi jebol sudah mendapatkan perhatian serius dan intensif.

Warga Cimanggu Cilacap Tewas Kesetrum, Sultoni Menduga Korban Sedang Perbaiki Instalasi Wifi

Rumah di Ngaliyan Semarang Disatroni Maling, Ngakunya Penjual Obat Abate, Korban: Saya Sudah Ikhlas

Beberapa di Kabupaten Brebes, seperti Sungai Cisanggarung di Bojongsari Losari, Babakan Ketanggungan, Pemali di Desa Tengki.

Kemudian, titik tanggul di Kali Gangsa perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Kali Gung Kabupaten Tegal, Kali Comal dan anak sungainya di Pemalang, maupun Kali Loji di Pekalongan.

"Intinya, semua memiliki potensi (jebol). Mana yang paling mengancam?"

"Sekarang kami tanya, wilayah mana yang tidak ada pemukimannya? Ini bukan menakut-nakuti."

"Tapi diharapkan masyarakat waspada," ujarnya.

Eko menambahkan, adanya banjir karena bendungan jebol bukan karena semata-mata intensitas hujan tinggi, tapi bagaimana 'wadah' yang dilewati air tersebut meresponsnya.

Perbaikan Sekolah Rusak di Kabupaten Semarang, Bondan: Kami Tindaklanjuti Pada APBD Perubahan 2020

DPRD Jateng Apresiasi Penanganan Banjir Grobogan, Ini Kondisi Pasca Jebolnya Bendungan Glapan

"Makanya, jangan sekali-kali mengusik sungai, jangan ganggu dimensinya."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved