Kendarai Mobil Jeep, Bupati Batang Ikut Kirab Merah Putih, Finish di Makam Ki Ageng Kunci di Subah
Kirab Merah Putih Ki Ageng Kunci Subah di Lapangan Bola Desa Subah, Kabupaten Batang, Minggu (26/1/2020).
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Bupati Batang Wihaji melepas sekaligus ikut berpartisipasi dalam kirab Merah Putih Ki Ageng Kunci Subah di Lapangan Bola Desa Subah, Kabupaten Batang, Minggu (26/1/2020).
Kirab yang menempuh jarak 2,5 kilometer menuju makam Ki Ageng Kunci di Makam Ipik Sari Desa Kalimanggis, Kecamatan Subah juga diikuti Kapolres Batang AKBP Abdul Waras, Kasdim 0736 Batang Mayor Inf Raji.
Anggota Kodim 0736 Batang, anggota Polres Batang, Banser NU, KOKAM, Pemuda Pancasila, Pramuka, dan pelajar.
Secara khusus, Bupati Wihaji pun mengendarai mobil jeep mengikuti rute dalam kirab tersebut
• PSIS Semarang Jelang Kick Off Liga 1 2020 - Waktunya Hari Nur Yulianto Perbaiki Performa Musim Ini
• Hasil Kongres PSSI - Resmi, Kick Off Liga 1 2020 Dilaksanakan 29 Februari
• Target Investasi Rp 20 Triliun, Ini Beragam Tawaran Proyek Pemkot Semarang Tahun Ini
Ki Ageng Kunci bernama asli Kiai Ismail Abdul Hadi itu merupakan ulama besar di Kecamatan Subah.
Dia juga seorang prajurit Pangeran Diponegoro yang ikut dalam perang pada era 1825-1830.
Bupati Wihaji mengatakan, kirab Merah Putih sebagai wujud kecintaan kepada bangsa Indoensia harus dibudayakan.
Karena, itu merupakan cara mencegah godaan dan ujian yang akan muncul.
"Kami bangga dan apresiasi kepada msyarakat Subah yang takdim kepada kiai dan para sesepuh, sebagai generasi yang cinta dan bangga kepada NKRI," ujarnya.
Wihaji juga mengimbau kepada peserta kirab agar bisa antisipasi berita hoaks.
Caranya melalui cek dan ricek informasi sebelum share.
• Kabupaten Pekalongan Direndam Banjir, Hari Ini Lumpuhkan Aktivitas Warga di Lima Dusun
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Artis Legendaris Johny Indo Meninggal Dunia
• Sport Center Tiap Kecamatan, Tahun Ini Pemkot Semarang Rencanakan Revitalisasi Lapangan Sidodadi
Apalagi informasi yang berkenaan dengan agama dan keyakinan karena sangat sensitif.
"Hati-hati dengan sikap intoleran yang menjadi cikal bakal radikalisme. Harus menghormati dan menghargai sebagai bagian dari cinta NKRI," imbuhnya.
Sementara Kades Subah, Kisriyanto mengatakan, berdasar sumber KH Muhaiminan Gunardo, Kiai Parak Bambu Runcing Parakan Temanggung, mbah kunci atau Ki Ageng Kunci artinya orang yang menjaga.
Serta bertanggungjawab terhadap seluruh senjata atau pusaka yang digedong untuk dipertahankan dalam menjaga kehormatan dan kewibawaan.
Sejarah ketokohan Ki Ageng Kunci juga ditulis oleh KPA Hamaminta Nitinagara dari Keraton Surakarta Hadiningrat.