Biodata Lengkap Gus Sholah: Ketua PBNU, Anggota Komnas HAM, hingga Pengasuh Ponpes Tebuireng
Profil dan biodata Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid yang meninggal di RS Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2/2020).
TRIBUNJATENG.COM - Profil dan biodata Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid yang meninggal di RS Harapan Kita, Jakarta, Minggu (2/2/2020).
Profil dan biodata Gus Sholah ini mengulas perjalanan hidup adik KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Dikenal sebagai tokoh serbabisa, profil atau biodata Gus Sholah atau KH Salahuddin Wahid sangat berwarna.
Gus Sholah lahir di Jombang pada 11 September 1942.
• Ini Harga Terbaru Ponsel Vivo Bulan Januari 2020
• Wajah Sopir Truk Tronton Kecelakaan Maut Tewaskan Loper Koran di Kalibanteng Semarang, Masih Buron
• Inilah Cita-cita Terakhirnya Gus Sholah Sebelum Wafat dan Cerita Dirinya Mimpi Bertemu Gus Dur
• Di Kompleks Ponpes Tebuireng Jombang, Almarhum Gus Sholah Dimakamkan Besok Pukul 15.00
Memiliki nama kecil Salahuddin al-Ayyubi, dia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara putra pasangan KH Wahid Hasyim dan Hj Solichah.
Kakek dari pihak ayah adalah Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Kakek dari pihak ibu, KH Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan.
Ayah Gus Sholah, KH Wahid Hasyim, merupakan Menteri Agama pada tahun 1949.
Ibunya adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang.
Saudaranya adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Hj Aisyah Hamid Baidlowi, dr H Umar Wahid SpP, Hj Lily Chodijah Wahid, dan Hasyim Wahid.
Gus Sholah melewati masa kecilnya di Pesantren Denanyar.
Pada 1947, dia pindah ke Tebuireng menyusul wafatnya KH Hasyim Asy’ari yang digantikan sang ayah.
Pada awal 1950, KH Wahid Hasyim diangkat menjadi Menteri Agama sehingga Gus Sholah ikut pindah ke Jakarta.
Dia pertama-tama bersekolah di SD Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS).
• Liputan Khusus: Siapa Beking Tambang Galian C Ilegal di Jawa Tengah, Ini Kata ESDM Jateng
Kemudian di kelas IV, pindah ke SD Perwari.
Gus Sholah kemudian bersekolah di SMPN 1 Cikini.
Selanjutnya bersekolah di SMAN 1 Jakarta yang berada di Jalan Budi Utomo sehingga sering disebut SMA Budut (Budi Utomo).
Pada 1962, Gus Sholah kuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB).
Tak hanya bersekolah, Gus Sholah sejak kecil belajar mengaji bersama saudara-saudaranya.
Pelajaran mengaji itu diberikasan langsung sang ayah.
Setelah KH Wahid Hasyim meninggal pada 1953, sang ibu Hj Solichah yang mengajari anak-anaknya mengaji.
Pada 1968, Gus Sholah menikah dengan Farida, anak mantan Menteri Agama KH Syaifudin Zuhri.
Dikaruniai tiga anak, yaitu Irfan Asy’ari Sudirman (Ipang Wahid), Iqbal Billy, dan Arina Saraswati.
Gus Sholah menyelesaikan kuliahnya di ITB pada 1979 setelah terhenti lama.
Dia mendirikan perusahaan konstruksi pada 1970, juga pernah bergabung dengan Biro Konsultan PT MIRAZH, Direktur Utama Perusahaan Konsultan Teknik (1978-1997), Ketua DPD Ikatan Konsultan Indonesia/Inkindo DKI (1989-1990), Sekretaris Jenderal DPP Inkindo (1991-1994), dan Assosiate Director Perusahaan Konsultan Properti Internasional (1995-1996).
• Bobotoh Nilai Persib Bandung Lamban Musim Ini, Kalah Jauh Dibandingkan Persela Lamongan
Gus Sholah juga aktif menulis di media massa sejak era reformasi 1998.

Tulisannya tersebar antara lain di harian Republika, Kompas, Media Indonesia, dan Suara Karya.
Dia juga menulis sejumlah buku antara lain Negeri di Balik Kabut Sejarah, Mendengar Suara Rakyat, Menggagas Peran Politik NU, dan Basmi Korupsi, Jihad Akbar Bangsa Indonesia.
Di kancah politik, Gus Sholah pernah menjadi ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat (PKU) yang didirikan sang paman, KH Yusuf Hasyim.
Pada September 1999, Gus Solah mengundurkan diri dari PKU.
Dia kemudian terpilih sebagai salah satu ketua PBNU periode 1999-2004.
Gus Sholah juga pernah menjadi anggota Komnas HAM pada periode 2002-2007.
Di Pilpres 2004, Partai Golkar menduetkan Gus Sholah sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Wiranto.
Pilpres ini dimenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.
Gus Sholah kemudian menerbitkan buku Ikut Membangun Demokrasi, Pengalaman 55 Hari Menjadi Calon Wakil Presiden pada November 2004.
Sejak April 2006 hingga sekarang, KH Salahuddin Wahid mengasuh Ponpes Tebuireng meneruskan sang paman, KH Yusuf Hasyim.
BIODATA
Nama: KH Salahuddin Wahid
Panggilan: Gus Sholah
Nama Lahir: Salahuddin Al Ayyubi
Tanggal Lahir: 11 September 1942
Ayah: KH Wahid Hasyim
Ibu: Hj Solichah
Istri: Farida
Anak:
Irfan Asy’ari Sudirman (Ipang Wahid)
Iqbal Billy
Arina Saraswati
Pendidikan:
SD: SD KRIS (Jakarta), SD Perwari (Jakarta)
SMP: SMPN 1 Cikini
SMA: SMAN 1 Jakarta
S1: Insitut Teknologi Bandung (*)
• Rugi Luar Dalam Seusai Tiba di Semarang, Tak Cuma Diperkosa, Harta Wanita Brebes Ini Juga Digondol
• Bendera Lambang Negara Rakyat Nusantara Ternyata Logo Merek Sepatu
• Ini Daftar Harga Ponsel Oppo Bulan Februari 2020 dan Spesifikasinya