Dewan Minta Pemkot Semarang Mulai Pendekatan ke Vendor Terkait Rencana Penerapan Sistem Ducting
Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerapkan sistem ducting untuk kabel telekomunikasi yang menggantung di sepanjang ruas jalan disambut baik
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menerapkan sistem ducting untuk kabel telekomunikasi yang menggantung di sepanjang ruas jalan disambut baik oleh DPRD Kota Semarang.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto mengatakan, DPRD siap mengawal hingga program penataan kabel telekomunikasi di bawah tanah terealisasi.
"Kemarin kami belajar ke Surabaya.
• Tragedi Tewasnya Sopir Grab Kudus, Sempat Berpapasan dengan Istri di Malam Terakhir
• Ini Alasan Nengmas Antarkan Suami Poligami hingga Siapkan Mas Kawin dan Kebutuhan Akad Nikah
• Begini Reaksi Agustianne Marbun Pergoki Hotman Paris Pulang Subuh Setelah Kencan dengan Artis
• Anak WNI Eks ISIS Menangis Ingin Pulang, Ngaku Pernah Melihat Pembantaian Manusia di Jalanan
Di sana sistemnya luar biasa.
Tidak hanya asal tanam tapi sangat terstruktur.
Kami harap nanti sistem ducting di Kota Semarang bisa rapi," kata Danur, Kamis (6/2/2020).
Menurutnya, menerapkan sistem ducting secara menyeluruh di Kota Semarang membutuhkan proses yabg tidak mudah.
Apalagi, banyak sekali kabel-kabel telekomunikasi yang menggantung di atas.
Karena itu, perlu sosialisasi sejak dini sebelum proyek tersebut dimulai.
"Menuju kearah sana itu butuh proses.
Sekarang ini Pemkot harus mulai melakukan pendekatan kepada vendor-vendor.
Sampaikan keinginan bahwa Pemkot akan mempercantik kota sekaligus keamanan terkait jaringan telekomunikasi," paparnya.
Dia juga meminta Pemkot untuk terus berkoordinasi dengan legislatif terkait penyusunan peraturan.
Di sisi lain, juga harus berkoordinasi dengan pihak proyek terkait titik-titik mana yang akan dilakukan pengerjaan terlebih dahulu.
Mengingat sistem ducting rencananya akan diterapkan sepanjang 506.064 meter.
"Nanti jangan sampai Dinas baru saja bangun trotoar atau jalan, kemudian dibongkar lagi untuk ducting.
Kalau bisa dipasang ducting dulu, baru kemudian Dinas melakukan proyek peningkatan trotoar atau jalan," ujarnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono juga mendorong Pemkot menata dan mengendalikan utilitas yang bergelantung di tiang-tiang.
Dengan penerapan sistem ducting nanti, dia berharap, Kota Semarang akan terlihat lebih indah dan rapi.
"Sekarang kan kabelnya masih semrawut.
Kami menyambut baik sistem ini," katanya.
Lebih lanjut, Suharsono menambahkan, penerapan sistem ini perlu didukung melalui peraturan daerah (perda).
Saat ini, pihaknya baru menyiapkan penyusunan perda terkait penataan utilitas.
Dia menargetkan, perda rampung pada 2021 mendatang.
"Tahun ini baru proses penyusunan.
Targetnya tahun depan sudah terbentuk perda penataan dan pengendalian utilitas," jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, rencana penerapan ducting ini untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam bidang telekomunikasi sekaligus menata infrastruktur kota menjadi lebih baik.
"Nanti tidak ada kabel semrawut.
Ini sudah kami pikirkan bahkan ada di RPJMD kami. Mudah-mudahan bisa segera terwujud," papar Hendi, sapaan akrabnya.
Hendi berjanji akan merampungkan Peraturan Wali Kota (Perwal) terkait sistem ducting dalam kurun waktu satu bulan ini agar groundbreaking proyek sistem dapat segera dilakukan. Sementara pengerjaan diperkirakan selama satu tahun dan akan selesai pada 2021.
Selama masa pengerjaan nanti, pihak proyek akan melakukan pembongkaran trotoar yang masif.
Hendi pun berharap, masyarakat untuk bersabar menunggu proses pembangunan.
Di sisi lain, operator juga diharapkan legowo menurunkan kabelnya yang berada di udara.
"Saya berharap ada kelegaan masyarakat karena akan terjadi pembongkaran trotoar yang masif.
Operator, kami apresiasi mau legowo menurunkan kabelnya," katanya.
Adapum sistem ducting yang akan dikerjakan oleh PT Moratelindo untuk kabel telekomunikasi.
Namun, menurut Hendi, tidak menutup kemungkinan utilitas lain akan masuk dalam sistem ducting.
"Kami akan koordinasi dengan PLN, PDAM, untuk bisa menata sekalian ke dalam ducting," tambahnya. (eyf)
• 1 Karaoke di Bandungan Ditutup Paksa Satpol PP karena Tak Kantongi Izin, Ini Namanya
• Yuliyanto Janjikan Bonus ke Tim HBFC Bila Masuk Final dan Juara Piala Soeratin U-17 di malang
• Pasar Dikuasai Produk China, Ini Alasan Pedagang di Semarang Jarang Jual Handphone Lokal
• Tak Bayar Uang Warga Rp 2,3 Miliar, PT CKI Salatiga : Saya Tidak Ada Hubungannya Sama Media