Berita Penghinaan Risma
Risma Cabut Laporan soal Hinaan Kodok setelah Dapat Surat Curhat dari Suami Zikria Dzatil
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mencabut laporan atas dugaan penghinaan pada dirinya pada unggahan akun Facebook Zikria Dzatil.
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mencabut laporan atas dugaan penghinaan pada dirinya pada unggahan akun Facebook Zikria Dzatil.
Sebelumnya, Risma beberapa waktu melaporkan Zikria Dzatil yang melakukan penghinaan di unggahan akun Facebook kepadanya.
Risma, melaporkan ibu rumah tangga asal Bogor, Jawa Barat meskipun pada akhirnya memaafkan pelaku.
• Kisah Pilu Karen Idol Tahu Anaknya Meninggal Setelah 12 Jam dari Polisi
• Kisah Nurul Sopir Angkot Bawa Bayi Saat Bekerja, Ingin Sang Anak Hafidzah Al Quran
• Kisah Sumardi Meninggal saat Mendengar Khotbah Sholat Jumat, Dikira Tertidur di Shaf Terdepan
• Mantan Pilot Drone Ini Ungkap Kekejaman Program Militer AS, Anggap Anak Afghanistan Bagai Anjing
Zikria Dzatil kini tengah jalani proses hukum setelah dirinya dilaporkan atas tuduhan penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Ia pun diciduk di rumahnya yang berada di Jawa Barat untuk diprosesi di Kota Surabaya.
Lantaran sang istrinya ditahan, Daru Asmara Jaya, suami Zikria pun harus merawat anak-anak mereka sendirian.
Termasuk anak bungsu mereka yang masih balita dan tak bisa jauh dari sang ibu.
Daru mengungkapkan kesedihannya tiap kali melihat anak-anak mereka menangis merindukan sang ibu.
Oleh karena itu, Daru pun ikut menangis sambil memohon pada Risma untuk bisa bertemu dengan Wali Kota Surabaya tersebut.
Dalam sebuah surat, Daru menuliskan segala kesedihannya setelah sang istri nekat hina Risma di sosial media pribadinya.
Isi surat tersebut menggambarkan kondisi anak-anaknya paska ditinggal oleh sang ibu jalani proses hukum.
Lebih-lebih, mengenai kondisi anak bungsu mereka yang masih berusia belum genap dua tahun.
"Bahkan kadang saya menangis sendiri ketika melihat anak saya yang bungsu (belum genap dua tahun) sering menangis memanggil-manggil mamanya," demikian tulis Daru.
Sejak Zikria ditahan, anak balitanya tak lagi bisa memeroleh Air Susu Ibu (ASI).
Anak bungsunya dan suami juga terpaksa ikut ke Surabaya dan menginap di rumah keluarga karena Zikria ditahan di Mapolrestabes Surabaya.
Tak hanya itu, Daru juga sering menangis saat melihat apa yang dialami oleh anak pertamanya.
Suami dari Zikria ini menceritakan bahwa anak sulungnya itu kerap dapat olok-olok dari orang tak dikenal.
"Anak sulung kami yang saat ini sudah bekerja kerap kali menerima celaan dan olokan baik secara langsung maupun media sosial dari orang-orang yang tidak dikenalnya," tulis Daru.
• Suami Zikria Surati Risma Ceritakan Kondisi Anak-Anak Ditinggal Ibunya, Risma Cabut Laporannya
Dirinya pun merasa tak tega melihat apa yang dialami anak-anaknya setelah sang ibu dipenjara.
Oleh alasan itu, Daru kembali menyampaikan permintaan maaf sekaligus ucapan terima kasih pada Tri Rismaharini yang telah berkenan memaafkan sang istri.

Di akhir surat, ia berharap dapat bertemu dengan Risma.
"Saya sangat berharap Ibu Risma berkenan menerima permohonan pertemuan itu. Meskipun saya tahu kesalahan yang dilakukan istri saya telah melukai serta menyakiti dan menjatuhkan harga diri Ibu Risma sekeluarga bahkan masyarakat Kota Surabaya yang menghormati dan mencintai Ibu Risma layaknya mereka menghormati mencintai ibu mereka sendiri," tulisnya.
Surat yang ditujukan pada Risma itu ditulis tangan oleh Daru Asmara Jaya, suami Zikria dan diserahkan ke Bagian Umum Pemerintah Kota Surabaya.
Hari Jumat (7/2/2020) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini resmi mencabut laporan kepada tersangka penghinanya Zikria Dzatil.
Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Surabaya Ira Tursilowati mengantar langsung surat tersebut ke Polrestabes Surabaya.
"Perihal surat itu adalah permohonan pencabutan pengaduan dan pelaporan. Inti surat itu adalah pencabutan laporan," kata Ira, Sabtu (8/2/2020).
Pencabutan laporan, kata Ira, merupakan tindak lanjut surat permohonan maaf yang dikirimkan dua kali oleh Zikria kepada Risma.
"Pada intinya, karena sudah ada permohonan maaf dari yang bersangkutan makanya Bu Wali mengajukan surat pencabutan laporan ini," katanya.
Kaget disebut kodok
Kasus penghinaan yang ditujukan pada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini telah membuat warga Surabaya geram.
"Saya dibilang kodok. Coba berpikir jika anak kita, keluarga kita disebut kodok bagaimana? Tapi karena dia minta maaf, saya harus memaafkan," ujar Risma saat menanggapi penangkapan tersangka ujaran kebencian dan penghinaan di Facebook yang diarahkan padanya.
Ia mengatakan, tak pernah meminta warga Surabaya untuk melakukan aksi demo agar sang penghina ditangkap polisi.
• Jika Penangguhan Penahanan Dikabulkan, Zikria Ingin Bertemu Risma
Risma pun berani disumpah jika dirinya tidak pernah meminta pembelaan dari siapapun.
"Saya berani disumpah dengan cara apapun, saya tidak pernah menyuruh siapapun untuk membela saya," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
Diketahui, sejumlah orang yang mengatasnamakan warga Surabaya menggelar aksi, agar polisi menindak tegas pelaku penghina Wali Kota Surabaya.
Selain itu, Risma juga mengaku tak mempunyai media sosial.
Ia tidak ingin menghabiskan waktu karena sibuk menggunakan media sosialnya.
Risma mengatakan, dirinya lebih memilih untuk memikirkan pekerjaannya sebagai Wali Kota Surabaya.
"Saya tidak pernah main medsos, karena waktu saya habis untuk pikirkan Surabaya," ungkap Risma.
Ia mengungkapkan, dirinya sering mendapat hinaan dari netizen atau warganet.
Risma mendapat ejekan yang menyebut wajahnya jelek, dan tak pantas untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya diomong, muka saya jelek tidak layak di Jakarta," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
Sehingga ia menegaskan, dirinya bukan lah orang yang meminta jabatan.
"Bagi saya pantang jabatan untuk diminta," tegas Risma.
Risma Maafkan Pelaku
Sebelumnya, Risma mengatakan, dirinya akan memberikan maaf kepada tersangka yang menghina dirinya yakni Zikria Dzatil.
Dirinya akan menerima maaf dari tersangka, karena menurutnya sebagai manusia harus saling memaafkan.
"Saya maafkan yang bersangkutan. Sebab sesama manusia harus saling memaafkan," ujar Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (4/2/2020).
"Dia sudah minta maaf dan saya wajib memberi maaf. Allah saja memaafkan manusia yang berbuat salah," ungkap Risma.
Mengenai Zikria Dzatil yang menyebutnya kodok saat banjir di Surabaya Januari lalu, Risma juga akan memaafkannya.
"Saya dibilang kodok. Coba berpikir jika anak kita, keluarga kita disebut kodok bagaimana? Tapi karena dia minta maaf, saya harus memaafkan," imbuhnya.
Penghinaan kodok tersebut, juga yang menjadi alasan dirinya melaporkan Zikria Dzatil.
Ia tidak terima jika orangtuanya direndahkan, karena dirinya disebut sebagai kodok.
"Pertama yaitu pribadi saya karena kalau saya kodok, berarti orang tua saya kodok, saya enggak kepengen orang tua saya direndahkan," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).
"Saya kaget, salah apa saya disebut kodok," jelasnya.
Sehingga, dengan tegas disampaikan bahwa laporan tersebut atas nama dirinya.
Risma juga mengaku mendapat dorongan dari warga Surabaya untuk melaporkan pemilik akun Facebook yang melakukan penghinaan tersebut.
Sebab, warga Surabaya merasa tidak terima jika pemimpinnya dihina.
"Saya laporkan pribadi bukan atas nama siapa pun," tegasnya.
Awalnya, Risma tidak ingin membuka kasus penghinaan ini kepada publik.
Namun, dengan adanya aksi warga Surabaya sebelumnya, polisi akhirnya membuka kasus penghinaan Risma ini.
Diketahui, Zikria Dzatil, pemilik akun Facebook yang melakukan ujaran kebencian dan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani, diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (31/1/2020) lalu.
Zikria Dzatil mengakui bahwa tulisan yang ditujukan pada Risma di media sosial, memang ia yang membuat.
Ia mengatakan, dirinya terbawa emosi setelah peristiwa banjir yang menerjang Surabaya pada Rabu (15/1/2020) silam.
Zikria berujar, dirinya tak pikir panjang saat membuat tulisan yang dianggap penghinaan tersebut.
Ia pun meminta maaf dan menyesal pada Tri Rismaharini atas perbuatannya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/Nuraini Faiq/Yusron Naufal Putra)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Alasan Wali Kota Surabaya Bu Risma Cabut Laporan Penghinaan yang Dilakukan Zikria Dzatil
• Soal Sopir Angkot Bawa Bayi 3,5 Bulan, Ini Kata Kasatlantas Polrestabes Semarang
• Sedang Cari Umpan Buat Mancing, Bocah-bocah Malah Temukan Mayat Bayi di Saluran Irigasi