Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liputan Khusus

Berita Jateng: Harga Bawang Putih di Jateng Meroket Kenapa, Ternyata Ini Penyebabnya

Akhir-akhir ini harga bawang putih di pasaran terus meroket. Banyak yang berasumsi kenaikan harga bawang dikarenakan virus corona

tribunjateng/agus iswadi
Lapak bawang putih milik Pariyem, pedagang di Pasar Jungke Kecamatan Karanganyar, Rabu (5/2/2020). 

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, saat ini (7/2/2020) harga bawang putih rata-rata di Jawa Tengah Rp 57.400.

Sementara daerah lain seperti Semarang Rp 56.250, Solo Rp 54.750, Tegal Rp 58.500, Banyumas Rp 62.500, Boyolali Rp 60.000, Cilacap Rp 58.750, Karanganyar 58.750, Klaten Rp 60.000, Kudus Rp 43.250, Sragen Rp 57.000, Sukoharjo Rp 60.250, dan Wonogiri Rp 58.750.

Menurut data di atas, harga bawang di Kabupaten Banyumas masih yang paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah.

Arif menyarankan kepada seluruh distributor bawang putih untuk tidak menaikkan harga di atas kewajaran.

"Kami imbau untuk tidak terlalu tinggi menaikkan harga. Karena tentu akan sangat berdampak pada konsumen. Bagi para ibu rumah tangga supaya bisa sedikit menghemat penggunaan bawang putih. Kami juga akan melakukan sidak ke pasar-pasar, supaya harga tetap bisa dikendalikan," pungkasnya.

Cari Alternatif Negara Lain

Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Ngargono berharap pemerintah segera mencari alternatif lain impor bawang dari negara lain selain China.

Upaya ini penting untuk mengontrol harga bawang putih yang merangkak naik karena pasokan impor dari China terganggu dampak virus corona.

Selain itu, tim pengawas pangan harus tetap melakukan pengawasan dan penindakan tegas bagi para penimbun yang memanfaatkan kondisi stok makin menipis. Jangan sampai kondisi ini justru dimanfaat oleh para pedagang yang tidak bertanggungjawab.

Kepada konsumen juga jangan terlalu panik yang berlebihan karena justru akan menimbulkan Punic Buying, sehingga akan memperparah kondisi stock yang ada. Dan harga semakin tidak terkendali.

Fenomena ini sebaiknya sekaligus menjadi momentum kebangkitan produksi bawang putih dalam negeri supaya bisa meningkat dan mencukupi sekaligus swasembada.

Diketahui, harga bawang putih merangkak naik karena pasokan impor dari China terganggu dampak virus corona. Kebutuhan bawang putih di Indonesia setahun sekitar 500 ribu ton.

Sedangkan produksi bawang putih dalam negeri baru 39 ribu ton per tahun. Informasi terbaru Indonesia belum keluarkan rekemondasi untuk impor bawang putih dari China (terhenti). Artinya pasokan bawang putih ke pasaran akan berkurang.

Panenan Lokal Kurang Diminati

Menteri Pertanian, H Syahrul Yasin Limpo, mengatakan stok bawang putih masih ada 84 ribu ton. Ia menyarankan kepada masyarakat untuk tidak khawatir dan mengkaitkan dengan virus corona.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved