Pemulangan WNI Eks ISIS
Keputusan Pemerintah! Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS, Mungkin Terkecuali Anak Bawah 10 Tahun
Pemerintah memastikan tetap akan menolak pemulangan warga negara Indonesia (WNI) yang telah bergabung dengan ISIS atau eks ISIS.
"Bersama dengan itu akan di data yang valid tentang jumlah dan identitas orang-orang itu," jelasnya.
• Kartika Vedhayanto Direkrut PSIS Semarang? Sore Tadi Terlihat Sudah Gabung di Stadion Citarum
• Jogging Track Hutan Kota Plumbungan Sragen, Tahap Pertama Dua Kilometer
• Jelang Liga 2 2020 - Persijap Jepara Masih Butuh Enam Pemain Tambahan
Sindiran Ali Ngabalin
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden RI, Ali Mochtar Ngabalin menyindir pernyataan dari para WNI eks ISIS yang sempat menjelek-jelekkan negara dan pemerintah Indonesia.
Ali Ngabalin mengungkit para WNI yang bergabung ISIS punya misi ingin meraih jalan surganya.
Maka dari itu, kini Ali Ngabalin heran mengapa mereka minta pemerintah untuk memulangkannya ke Indonesia.
Dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (11/2/2020), Ali Ngabalin menyebutkan kondisi ISIS kini tengah kalah.
Sehingga kemungkinan berpengaruh pada permintaan para WNI untuk dipulangkan ke Indonesia.
Ia menganggap sebaiknya WNI eks ISIS dibiarkan di negara yang sekarang ditinggali, baik Irak atau Suriah agar diadili pemerintah setempat.
"ISIS itu kan mempropaganda seluruh orang Islam yang punya pengetahuan akidah dan syariah yang sangat tipis, memahami sesuatu hitam putih," ungkap Ali Ngabalin.
"Sehingga mereka dengan gampang masuk ke Syiria, dan di ISIS."
"Dalam posisi inilah maka nanti mereka dihukum atau mereka harus menjalani proses itu di kedua negara ini," jelasnya.
Ali Ngabalin juga mengungkit soal WNI eks ISIS yang sudah membakar paspor Indonesia.
Untuk itu, identitas resmi para WNI eks ISIS pun sudah tidak ada sehingga mereka tak bisa mengklaim dirinya sebagai WNI.
"Bahwa kalau nanti kemudian dia menyebutkan masing-masing ada dari Filipina, mungkin dari Indonesia, dari negara-negara lain," kata Ali Ngabalin.
"Kalau dia datang kemudian menyebutkan 'Saya Filipina', mungkin dia bahasa Tagalog, mungkin dia datang dan bicara 'I am from Indonesia', bisa saja," sambungnya.