Berita Karanganyar
Sentuh Tikus Mati Terlindas Kendaraan Bisa Terpapar Leptospirosis, Contoh Kasus Warga di Karanganyar
Penyakit leptospirosis atau kencing tikus di Kabupaten Karanganyar kian menyebar di beberapa wilayah.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Penyakit leptospirosis atau kencing tikus di Kabupaten Karanganyar kian menyebar di beberapa wilayah.
Guna antisipasi, warga diminta menerapkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS).
Mulai Januari hingga awal Februari 2020 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mencatat sebanyak tujuh kasus leptospirosis.
Terjadi di lima kecamatan yakni Kecamatan Colomadu, Tasikmadu, Kebakkramat, Jaten, dan Gondangrejo.
Lima di antaranya ada warga meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
• Berkostum Noni dan Meneer di Lawangsewu Semarang, Paket 15 Menit Rp 60 Ribu
• Sindir Presiden Jokowi dan Jan Ethes di Facebook, Dosen Unnes Dibebastugaskan Sementara
• Persis Solo Vs Persib Bandung - Robert: Tim Laskar Sambernyawa Tidak Bisa Dianggap Remeh
• Mengenal Penyakit Kawasaki, Biasa Dialami Anak-anak, Gejala Awal Demam Hingga 40 Derajat Celcius
Kasus leptospirosis terakhir di Desa Alas Tuo, Kecamatan Kebakkramat yang mengakibatkan Kamiyem meninggal dunia.
Kasus tersebut pula setidaknya menjadi pembelajaran bagi anggota keluarga untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan.
Cucu Kamiyem, Surahmi (35) menceritakan, sang nenek pada awalnya mengalami gejala panas dingin beberapa hari setelah beraktivitas di sawah.
Karena tidak ada perkembangan setelah sempat dirawat di rumah, akhirnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Griya Husada Karanganyar untuk mendapatkan perawatan medis.
"Trombositnya turun, disarankan dirujuk ke RS Hermina Surakarta," katanya saat ditemui Tribunjateng.com di kediamannya, Jumat (14/2/2020).
Pasca kejadian itu, ia sempat makin khawatir.
Pasalnya gejala penyakit kencing tikus sulit dikenali karena mirip gejala DBD.
Surahmi mengungkapkan, dari keterangan dokter yang menangani neneknya, penyebab neneknya bisa terkena penyakit leptospirosis kemungkinan sehabis dari sawah tidak bersih-bersih dan langsung makan.
Lanjutnya, menurut informasi yang didapatkan dari dokter justru yang paling bahaya itu tikus mati karena terlindas kendaraan di jalan.
Apabila cairan dari tikus bercampur hujan terkena manusia, dimungkinkan manusia yang terkena cairan bisa terpapar penyakit.
• Disukai CEO Telegram, Tanaman Gulma Bernama Genjer Ini Makin Dicari, Miliki Lima Kandungan Penting
• BREAKING NEWS: Tak Diberi Rokok, Dua Remaja Tusuk Sopir Truk di Teluk Penyu Cilacap
• Dipo Latief Pernah Kunci Azka di Kamar Mandi, Nikita Mirzani: Cara Dia Ngajarin Anak Itu Danger
• Selebrasi Gol Romelu Lukaku Dianggap Sindir Ibrahimovic, Pasang Jersey di Tiang Pojok Lapangan
Berselang tiga hari, petugas kesehatan dari Puskesmas setempat dan DKK Karanganyar menyambangi kediamannya untuk melakukan penyelidikan epidmologi.
"Setelah kejadian, kami jadi lebih menjaga kebersihan lingkungan. Semisal bisanya dua hari sekali bersih rumah."
"Sekarang sehari langsung bersih-bersih. Alat makan juga diusahakan ditutup serta barang tidak dipakai dibuang," ujarnya.
Ia berharap ada penyuluhan lagi supaya warga lebih menerapkan perilaku hidup sehat.
Pasca kejadian itu, ia sempat heran lantaran biasanya ada tikus di sekitar rumahnya, sekarang sudah tidak ada sama sekali.
Terpisah, Ketua RW 04 Dusun Ngegoh, Suyanto menyampaikan, pasca kejadian itu warga sekitar mulai antisipasi dengan memasang perangkap tikus.
Upaya itu dilakukan selain menerapkan PHBS.
Setiap ada arisan RT juga dilakukan sosialisasi.
"Warga sudah antisipasi. Kebiasaan di sini jika ada bangkai tikus kalau tidak dibakar yang dikubur."
'Ya paling penting warga diminta supaya menerapkan perilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan," pungkasnya. (Agus Iswadi)
• 26 Pemain Sudah Masuk Daftar Resmi Tim Persib Bandung
• Video Sauto Soto Tauco Pak Jenggot Kuliner Khas Tegal
• Video 2 Truk dan 1 Motor Kecelakaan di Simpang Hanoman Semarang
• Hakim Ziyech Berkostum Chelsea Mulai 1 Juli, Pemain Seharga Rp 59 Miliar dari Ajax Amsterdam