Banjir di Jateng
Nenek 90 Tahun Terjebak Banjir di Pekalongan, Evakuasi Berjalan Dramatis
Evakuasi warga korban banjir di Kota Pekalongan berlangsung dramatis. Mariyah (90) warga Kelurahan Tirto RT 4 RW 1,
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Evakuasi warga korban banjir di Kota Pekalongan berlangsung dramatis.
Mariyah (90) warga Kelurahan Tirto RT 4 RW 1, Kecamatan Pekalongan Barat akhirnya mau dievakuasi menggunakan perahu karet milik Sat Sabhara Polres Pekalongan Kota, Kamis (20/2/2020).
Saat Tribunjateng.com berada di lokasi, nenek hanya berada di tempat tidur.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! 4 Orang Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor
• Alasan Kenapa Rakyat Bosnia Selalu Anggap Indonesia Saudara dari Jauh
• Zikria Dzatil Penghina Risma Bebas, Dengan Suara Bergetar : Saya Merasakan Kebaikan Bunda Risma
• Insiden Liga Champion Tadi Malam, Dele Alli Marah Banting Botol Air Minum, Ini Kata Mourinho
Padahal, saat itu air yang masuk di dalam rumah setinggi 120 centimeter.
Anggota Dalmas Polres Pekalongan Kota yang saat itu menerima laporan tersebut, langsung mendatangi ke rumah nenek Mariyah.
"Laporan tersebut langsung kami tindaklanjuti.
Setelah kami berada di lokasi, kondisi nenek hanya berada di tempat tidurnya," kata Aipda Catur Siswo Kanit 2 Dalmas Polres Pekalongan Kota kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, nenek Mariyah sempat menolak untuk dievakuasi, namun pihaknya membujuk dan akhirnya nenek Mariyah mau dievakuasi.
"Kalau segera tidak dievakuasi nantinya bahaya, karena hujan masih turun dan pastinya nenek Mariyah rentan penyakit."
"Alhamdulillah mau dievakuasi dan ini rencananya akan dibawa ke posko pengungsian yang ada di Masjid Al Karomah Tirto," jelasnya.
Sementara itu, Kurniati (28), cucu dari nenek Mariyah mengatakan bahwa neneknya menolak dievakuasi saat banjir.
Padahal kondisi neneknya masih dalam keadaan sakit.
"Waktu malam air datang memang nenek tidak mau dievakuasi, terus siangnya meminta tolong kepada anggota polisi dan alhamdulilah mau dievakuasi," katanya.
Kurniati menambahkan sekarang neneknya sudah di tempat pengungsian dan harapannya mendapatkan pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan yang ada di pengungsian. (Dro)
• Banjir Membuat Produksi Batik di Pekalongan Terhenti
• E-Channel BNI Bisa Digunakan Sebagai Aplikasi Monitoring dan Reporting ke Pertamina dan BPK
• Pilkada 2020, PDIP Jateng Prediksi Jagoannya Bakal Lawan Kotak Kosong di 6 Daerah
• Gapoktan Desa Jati Jaten Karanganyar Manfaatkan Burung Hantu Antisipasi Serangan Hama Tikus