Wabah Virus Corona
Pria Ini Klaim Temukan Jamu Pencegah Virus Corona, Tinggal Tunggu Izin BPOM
Pakar Jamu Nasional, Charles Saerang telah meracik jamu yang dapat mencegah penularan virus korona.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pakar Jamu Nasional, Charles Saerang telah meracik jamu yang dapat mencegah penularan virus korona.
Jamu yang berbahan dasar Temulawak, Kunyit dan Propolis itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
Saerang mengatakan bahwa peningkatan daya tubuh merupakan salah satu upaya pencegahan penularan virus korona selain membudayakan Perilaku Hidub Bersih dan Sehat (PHBS).
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
• BREAKING NEWS : 7 Santri dan Kiai Brati Grobogan Tenggelam di Bekas Galian C, Dikabarkan 5 Tewas
• Kamu Mau Apa? Tanya Wiyono pada Pencuri yang Masuk ke Rumahnya di Jaten Karanganyar
Menurutnya Daya tahan tubuh kuat dapat menghalau segala jenis virus yang masuk ke dalam tubuh.
"Temulawak merupakan salah satu bahan inti pembuatan jamu.
Di dalamnya mengandung Curcumin.
Zat itu merupakan antioksidan yang nantinya menjadi imunomodulator.
Kemudian dikombinasikan dengan kunyit putih dan propolis.
Kombinasi ini dapat mencegah virus masuk dalam tubuh," ujarnya saat ditemui pada Senin (9/3).
Ia mengatakan bahwa dalam meracik bahan-bahan jamu diperlukan cara khusus agar kandungan dalam bahan-bahan tersebut tidak rusak atau bahkan menjadi zat yang berbahaya bagi tubuh.
Saerang memberikan contoh dalam memasak temulawak, tidak diperbolehkan merebus bahan itu lebih dari 100 derajat celcius.
Hal itu dapat merusak kandungan curcumin yang ada dalam temulawak.
"Saat ini masyarakat memburu temulawak, namun tidak semuanya dapat memasak temulawak.
Apa lagi dalam memasaknya dicampur dengan bahan lainnya.
Saya khawatir nantinya menjadi pemanfaatan yang buruk," terangnya.
Nantinya jamu racikannya akan dikemas dalam bentuk kapsul yang dapat dikonsumsi dengan mudah.
Namun sayangnya produk tersebut belum dapat pihaknya edarkan pada saat ini.
Pihaknya tengah mengurus izin BPOM untuk produknya itu.
Ia menambahkan bahwa meski izin edar belum turun, namun masyarakat Taiwan dan Hongkong sudah berbondong-bondong memesan jamu racikannya.
Namun pihaknya akan mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan jamu nasional.
"Kami berharap agar izin BPOM dapat segera selesai, sehingga jamu kami dapat segera diedarkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujarnya. (dap)
• Edi Kurniawan Berbagi Kiat Sukses Bisnis Digital di TrackingSpace Slawi
• Dewan Minta Pemkot Semarang Sikapi Kenaikan Harga, Mualim : Tekan Melalui Operasi Pasar
• Warga Banjarnegara yang Diisolasi di RSUD Margono Dinyatakan Negatif Virus Corona
• Wabah Virus Corona, Direktur PIP Semarang : Berdampak ke Sektor Ekonomi Khususnya Pelayaran