Berita Jateng
Wakil Bupati Blora Arief Rohman Resmikan Rintisan Wisata Edukasi Kebun Anggur Wekab
Kabupaten Blora kini punya kebun buah anggur. Peresmian kebun buah anggur dilakukan oleh Wakil Bupati Blora
Penulis: m zaenal arifin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Kabupaten Blora kini punya kebun buah anggur.
Peresmian kebun buah anggur dilakukan oleh Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, bersama komunitas atau kluster hortikultura Kabupaten Blora, dilanjutkan kunjungan keliling kebun, Minggu (8/3/2020).
Kebun anggur rintisan tersebut bertempat di Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora Kota.
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
• BREAKING NEWS : 7 Santri dan Kiai Brati Grobogan Tenggelam di Bekas Galian C, Dikabarkan 5 Tewas
• Kamu Mau Apa? Tanya Wiyono pada Pencuri yang Masuk ke Rumahnya di Jaten Karanganyar
Kebun anggur itu merupakan rintisan seorang praktisi pertanian hortikultura, Agus Jumantoro bersama pemilik lahan, Setiyono.
Dalam peresmian, juga hadir Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Blora, Sekcam Blora, Lurah Kunden dan masyarakat sekitar.
Agus Jumantoro selaku pengelola menyampaikan bahwa kebun anggur yang berada di sebelah selatan Perumda Kelurahan Kunden ini dinamakan Wisata Edukasi Kebun Anggur Blora (Wekab) “Sumber Makmur”.
"Mengapa wisata edukasi?
Karena kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pemuda agar gemar menggeluti bidang pertanian.
Kami prihatin karena kebanyakan pemuda lebih senang berdagang ketimbang bertani.
Padahal mayoritas ekonomi negara kita disumbang dari pertanian," kata Agus.
Di sini, menurutnya, pengunjung bisa belajar menanam anggur yang benar.
Begitu juga cara perawatan dan pengembangbiakannya.
Ada juga kedai tempat untuk nongkrong santai sekedar ngopi atau makan.
"Kami memilih anggur, karena anggur ini sangat cocok dengan kondisi Blora.
Memang banyak orang tahunya anggur tumbuh di daerah dataran tinggi bersuhu dingin dan bersalju.
Namun di dataran rendah dengan iklim tropis atau panas seperti di Blora ini, produktifitasnya lebih tinggi," jelasnya.
Ia menambahkan, menurut studi yang dipelajari, pada lahan satu hektar di dataran tinggi bersuhu dingin akan menghasilkan anggur kurang lebih 15 ton.
Sedangkan untuk satu hektar lahan di dataran rendah yang bersuhu panas bisa menghasilkan anggur hingga 20 ton.
"Di sini memang baru dirintis. Sudah ada 250 pohon anggur yang mulai berbuah pada usia 3,5 bulan.
Sudah ada yang berbuah namun belum bisa dipanen. Panennya 6 bulan lagi.
Namun saat peresmian ini kami sediakan sampel pohon yang sudah siap dipetik," tambah Agus.
Dari 250 pohon yang ditanam, ada 13 varietas yang berasal daratan Eropa dan Rusia.
Di antaranya varietas anggur akademik, anggur jupiter, anggur tranfigurasi, anggur dubovsky pink, anggur ninel, anggur favor, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, mengapresiasi kerja keras Agus Jumantoro bersama Setiyono dan tim yang telah gigih mendirikan dan membuka kebun buah anggur untuk pertama kalinya di Blora.
"Inspirasinya dari mas Agus dan pak Setiyono, ternyata di Blora ini bisa tumbuh anggur dengan baik.
Ini yang amazing, yang mengagetkan kita.
Ini konsepnya wisata edukasi.
Bagus, kami mewakili bapak Bupati dan Pemkab Blora mengapresiasi.
Semoga bisa menginspirasi desa-desa lain," kata Arief.
Dengan adanya kebun anggur ini, menurutnya, semakin menambah ragam produk hortikultura yang ada di Kabupaten Blora.
Pihaknya pun menyatakan siap untuk mengawal.
"Kami inginnya Blora bisa menjadi pusatnya buah lokal nusantara yang disingkat Blora.
Apalagi tanah Blora ini cocok untuk buah-buahan.
Setiap ada tamu dari luar saya ajak ke kebun, merasakan langsung buah asli tanah Blora.
Ternyata mereka terkesan dan bilang enak.
Sehingga ini memotivasi kami untuk terus mengembangkan potensi buah," imbuhhnya.
Arief juga akan mengajak OPD terkait untuk mencoba mengoptimalkan potensi ini.
Mengingat banyak lahan kosong milik Perhutani yang belum dimaksimalkan, utamanya di sekitar desa hutan.
“Jika lahan ini bisa kita kerjasamakan untuk pengembangan potensi buah, maka masyarakat desa hutan akan bisa ikut mengelola dan menikmatinya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, produk hortikultura Kabupaten Blora sudah cukup banyak dikenal di antaranya Sawo Bangowan, Jeruk Tanggel, Durian dari Tunjungan, Japah dan Todanan, Jambu Kristal, Pepaya Kalina, Kelengkeng Kateki, Melon, Semangka, dan lainnya. (Nal)
• Klasemen Proliga 2020, Tim Putra Sudah Punya 4 Tim Terkuat, Tim Putri Masih Bersaing Ketat
• Perangkat Desa Blak-blakan di Purbalingga, Tarif Pelantikan Total Capai Rp 100 Juta, Buat Syukuran
• Antusias Warga Bululor Semarang Utara Ikuti Pelatihan Pengurusan Jenazah
• 4 Tim Putra Lolos Babak Final Four Proliga 2020, Palembang Bank SumselBabel Jadi Tim Terakhir