Berita Regional
JM Meninggal Ditembak KKB Papua, Dianggap Intel TNI-Polri, Keluarga Dengar 2 Bunyi Tembakan
Seorang warga Kali Kabur, Tembagapura menjadi korban salah sasaran Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
TRIBUNJATENG.COM - JM Meninggal Ditembak KKB Papua, Dianggap Intel TNI-Polri
Seorang warga Kali Kabur, Tembagapura menjadi korban salah sasaran Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua.
KKB Papua mengira warga bernama JM itu adalah mata-mata TNI-Polri.
• Beli Honda Jazz Cash tapi Mobil Malah Ditarik Debt Collector, Ihsan Lapor ke Polsek Gemolong Sragen
• Dul Jaelani Mundur dan Bungkam Soal Tiara : Saya Mundur Tak Ingin Ganggu & Hargai Kekasih Tiara
• Gaji Buruh Cuci Sebulan Rp 1,3 Juta Lenyap Dijambret di Pedurungan Semarang, SF Menangis Sejadinya
• Asisten Yakin Ririn Ekawati Konsumsi Narkoba, Ternyata Sempat Muntahkan Pil Happy Five di Mobil
Hal ini berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal.
Menurut Kamal, JM ditembak oleh KKB Papua karena diduga mata-mata aparat keamanan.
JM ditemukan tewas dengan luka tembak, Minggu (1/3/2020) di pinggiran Kali Kabur oleh keluarga korban yang melakukan pencarian.
Kamal juga membantah berita yang menyatakan JM meninggal diculik aparat di Nahangia.
"Berita meninggalnya JM karena dibunuh aparat keamanan tidak benar atau hoaks," tegas Kombes Kamal di Jayapura, Selasa (11/3/2020), dilansir dari Antara.
Dijelaskan, keluarga korban mengaku sempat mendengar bunyi tembakan sebanyak dua kali, namun di sekitar wilayah itu tidak terdapat pos aparat keamanan.
JM memang dekat dengan aparat keamanan yang ada di Timika sehingga KKB Papua mencurigainya sebagai mata-mata.
"Akibatnya KKB Papua pimpinan Joni Botak pernah mengutus anak buahnya dan menanyakan keberadaan JM," jelas Kamal seraya menambahkan.
Keesokan harinya keluarga mendapat informasi kalau JM ditemukan tewas di sekitar Kali Kabur dan akan menuntut denda adat kepada Joni Botak atas kematiannya, tambah Kamal.
Kabid Humas Polda Papua mengaku, penyidik Polres Mimika telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut dan telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.
Sehingga, masyarakat diminta tidak mudah percaya informasi yang tidak benar.