Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

DBD di Kabupaten Tegal Capai 76 Kasus, Warga Diimbau Waspada dan Tetap Menjaga Kebersihan

Sekarang ini, masyarakat terfokus dengan kasus virus corona atau Covid-19. Padahal ada satu kasus yang tidak kalah penting

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji, saat ditemui Tribunjateng.com, belum lama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sekarang ini, masyarakat terfokus dengan kasus virus corona atau Covid-19.

Padahal ada satu kasus yang tidak kalah penting yaitu tentang Demam Berdarah Dengue (DBD).

Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal mencatat jumlah kasus DBD di Kabupaten Tegal mencapai 76 kasus periode Januari sampai awal Maret 2020, dan menelan satu korban meninggal dunia.

Ashanty Murka Dapat Undangan Lamaran Putrinya dengan Atta Halilintar: Aurel Jadi Kegatelan Banget!

NGERI! Angkut Barang Terlarang Mobil Avanza Ini Dihancurkan, Inilah Penampakannya

Ini Beda Batuk Gejala Corona dengan Batuk Biasa

Resmob Polrestabes Semarang Ringkus 7 Gangster 69, Bosnya Bunuh Agus Sarirejo Tahun Baru 2019

Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji, melalui Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tegal, Ari Dwi Cahyani mengatakan, dibanding periode yang sama tahun lalu, jumlah kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan delapan kasus.

Pada tahun 2019, di bulan Januari tercatat ada 24 kasus dan bulan Februari tercatat sebanyak 44 kasus.

Sementara pada tahun 2020, di bulan Januari tercatat ada 28 kasus dan Februari sebanyak 48 kasus.

"Memang mengalami peningkatan jumlah kasus dibanding tahun lalu, tapi belum termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) masih tergolong wajar.

Maka saya imbau masyarakat untuk tetap waspada tidak hanya dengan Corona Virus tapi juga DBD," ungkap Hendadi, pada Tribunjateng.com, Selasa (17/3).

Adapun wilayah endemis DBD di Kabupaten Tegal, menurut Hendadi yaitu di Dukuhturi, Adiwerna, Slawi, dan Kramat.

Maksud dari wilayah endemis adalah area yang selama tiga tahun terakhir terus menerus terdapat kasus atau penderita DBD.

Faktor yang memperngaruhi yaitu kondisi lingkungan kurang bersih.

Karena sumber penularan DBD utamanya karena nyamuk, dan nyamuk pasti hidup di lingkungan yang kurang bersih.

"Kegiatan pengasapan (fogging) merupakan salah satu alternatif ketika di satu lokasi ada yang demam dan dirawat.

Lalu dilakukan penyelidikan berapa kasus demam lagi, ditemukan jentik nyamuk tidak, semisal ditemukan maka dianjurkan melakukan fogging," jelasnya.

Dari 29 Puskesmas yang ada di 18 kecamatan Kabupaten Tegal, kasus DBD paling banyak ditemukan di empat wilayah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved