Berita Jateng
GPK Magelang Ungkap Versi Pengeroyokan Satpam Pabrik Pakan Ternak ke Polda Jateng
Belasan anggota GPK Aliansi Tepi Barat Magelang mendatangi Kantor Ditreskrimum Polda Jateng pada Selasa (17/3/2020).
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Daniel Ari Purnomo
Belasan anggota GPK Aliansi Tepi Barat Magelang mendatangi Kantor Ditreskrimum Polda Jateng pada Selasa (17/3/2020).
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tiga anggota Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Aliansi Tepi Barat Magelang ditangkap oleh polisi pada Jumat (13/3/2020) lalu.
Mereka dituduh melakukan pengeroyokan petugas sekuriti pabrik pakan ternak.
Penangkapan itu menarik simpati sesama anggota GPK.
• Video Pasien Positif Corona di Jawa Tengah Bertambah Satu, Warga Solo Dirawat di RS Moewardi
• Kondisi Menhub Budi Karya Setelah Dinyatakan Positif Corona, Mengarah Perbaikan Signifikan
• Pemkot Salatiga Alokasikan Dana Rp 600 Juta untuk Tangani Wabah Virus Corona
• Ketersediaan Masker di Kota Semarang Langka, Wali Kota Hendi Akan Lakukan Sidak
Mereka berbondong mendatangi kantor Ditreskrimum Polda Jateng.
Perwakilan GPK menanyakan penangkapan tiga anggotanya: Asep, Angga, dan Ahmad.
Pemimpin GPK Aliansi Tepi Barat Magelang, Gus Nurul Yakin Jaddal Maulabiq meminta penjelasan polisi.
Sebagai informasi, Ahmad sudah dilepas pada Minggu malam (15/3/2020) dengan alasan salah tangkap.
Sedangkan Asep dan Angga hingga kini masih ditahan di Polda Jawa Tengah.
"Polisi telah salah tangkap."
"Lebih dari itu, penangkapan ini juga tidak sesuai dengan prosedur, karena sebelumnya tidak ada surat pemberitahuan penangkapan," ujar Gus Nurul kepada Tribunjateng.com, seusai pertemuan.
Dia menyayangkan, tiga anggotanya tiba-tiba hilang.
Keluarga dari masing-masing pelaku pun baru mengetahui informasi itu selang 2 jam penangkapan.
Menurut Gus Nurul, yng mengawali pemukulan itu adalah petugas keamanan pabrik ternak tersebut.
"Asep juga sudah melaporkan satpam pabrik ke polisi."